BKKBN Sumsel optimistis tekan prevalensi balita stunting jadi 14 persen

id BKKBN Sumsel, bkkbn, prevalensi balita stunting, balita, kasus kekerdilan, kurang gizi

BKKBN Sumsel optimistis tekan prevalensi balita stunting jadi 14 persen

Ilustrasi - Kader PKK mengukur lingkar kepala balita di Posyandu Bougenvile, Pemancar, Depok, Jawa Barat, Rabu (7/9/2022). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/foc.

Palembang (ANTARA) - Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional Perwakilan Sumatera Selatan optimistis bisa menekan prevalensi balita gagal tumbuh kembang (stunting) di provinsi setempat dari 24,8 persen menjadi 14 persen pada 2024 sesuai target nasional.

"Berdasarkan Perpres No.72/2021 Tentang Percepatan Penurunan Stunting, BKKBN ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, khusus di Sumsel, kami siap membantu Pemprov menurunkan prevalensi balita stunting yang tergolong cukup tinggi," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumsel Mediharyanto, di Palembang, Jumat.

Menurut dia, dalam menjalankan mandat baru yakni menurunkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024, pihaknya membangun sinergi dengan pemerintah provinsi serta 17 pemkab dan pemkot.

Melihat angka prevalensi balita stunting di Sumsel yang tergolong tinggi itu, perlu kerja keras dan kerja sama dengan berbagai sektor terkait, baik antar Kementerian/Lembaga maupun kepada organisasi, dan mitra kerja profesional.

Untuk itu, langkah dan strategi dalam percepatan penyelenggaraan Program Bangga Kencana tahun 2022 di Provinsi Sumatera Selatan diperlukan sinergi, integrasi dan akselerasi serta komitmen para pemangku kebijakan dan mitra kerja termasuk juga tingkatan di wilayah lini lapangan.

"Melalui upaya itu diharapkan bisa menggambarkan situasi dan kondisi yang real time serta melihat keberhasilan atau kegagalan terhadap hasil kerja tim percepatan penanganan stunting (TPPS) dalam penurunan stunting yang telah dilaksanakan pada 17 Kabupaten/kota dalam provinsi ini," ujar Mediharyanto.

Sementara Wagub Sumsel Mawardi Yahya dalam acara rekonsiliasi percepatan penurunan sunting tingkat provinsi baru-baru ini menyatakan pihaknya bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota di provinsi ini berupaya mengejar target penurunan angka stunting.

"Kami siap mendukung percepatan penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024, sesuai program pemerintah pusat," kata Mawardi.*

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BKKBN Sumsel optimis tekan prevalensi balita stunting jadi 14 persen