Jakarta (ANTARA) -
Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko menyebut pondok pesantren merupakan wadah pembentukan karakter bangsa yang perannya semakin signifikan berbarengan dengan majelis-majelis zikir.
Seturut keterangan pers Kantor Staf Presiden yang diterima di Jakarta, Minggu, hal itu disampaikan Moeldoko saat berkesempatan menghadiri Dzikir Akbar Manaqib Syekh Abdul Qodid Al-Jaelani di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Karawang, Jawa Barat, Sabtu malam (2/7).
Baca juga: Wapres Maruf Amin terima Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa
"Pesantren dan majelis-majelis zikir seperti inilah yang akan membentuk karakter bangsa. Karena dari sinilah, akan lahir SDM-SDM unggul dan berkarakter," katanya.
"Saya dulu kalau tidak jadi anak langgar (surau/musala) mungkin tidak akan jadi jenderal," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Moeldoko juga menyampaikan sejumlah capaian Presiden Joko Widodo seperti pembangunan infrastruktur, pengendalian pandemi COVID-19, dan pemulihan ekonomi nasional.
"Presiden Jokowi bercita-cita 2045 Indonesia Maju. Mari bersama-sama kita wujudkan cita-cita beliau," pungkasnya.
Moeldoko menghadiri acara tersebut didampingi Tenaga Ahli Utama KSP Rumadi Akhmad dan kedatangannya disambut langsung oleh pengasuh Ponpes Al-Baghdadi KH Junaedi Al-Baghdadi serta puluhan ribu jamaah, yang sejak sore sudah memadati lokasi acara.
"Semoga kehadiran beliau (Moeldoko) menambah barokah untuk Indonesia," seru Abah Junaedi panggilan KH. Junaedi Al-Baghdadi, yang langsung diamini jamaah.
Dzikir Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, digelar seminggu sekali, setiap Sabtu. Bertempat di lapangan pesantren seluas tiga hektare, majelis zikir diikuti puluhan ribu jamaah dari berbagai daerah.