Polda Sumsel tingkatkan 'keroyok vaksin' percepat kekebalan komunal

Palembang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan berupaya meningkatkan kegiatan 'keroyok vaksin' untuk mempercepat pelayanan vaksinasi COVID-19 dan mewujudkan kekebalan komunal (herd immunity) pada akhir 2021 ini.

Untuk meningkatkan kegiatan tersebut gencar dilakukan  vaksinasi massal menggandeng berbagai ormas, organisasi keagamaan, komunitas dan pihak lainnya, kata Kapolda Sumsel Irjen Pol.Toni Harmanto pada acara Bhayangkara Mural Festival 2021 dan vaksinasi bersama Forkompimda di Palembang, Sabtu.

Menurut dia, pelayanan vaksinasi COVID-19 di wilayah provinsi ini masih di bawah 50 persen dari target 6,3 juta jiwa.

Untuk mengejar target capaian vaksinasi hingga akhir 2021 yang tinggal beberapa bulan lagi, perlu dilakukan kegiatan bersama atau 'keroyokan', ujar Kapolda.

Sementara pengurus organisasi keagamaan Buddha Tzuchi Darwis Hidayat mengatakan pihaknya senang dapat bergabung serta membantu percepatan mewujudkan Indonesia Sehat bersama kegiatan  Bhayangkara Mural Festival 2021 dan vaksinasi massal tersebut.

Melalui kegiatan pelayanan vaksinasi secara bersama itu  diharapkan seluruh masyarakat Sumsel sebelum akhir tahun ini sudah divaksin sehingga tercipta kekebalan komunal dan daerah ini bisa terbebas dari COVID-19, ujar Darwis.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini menjelaskan bahwa pihaknya terus mengupayakan tambahan ribuan dosis vaksin COVID-19 untuk mendukung percepatan program vaksinasi di daerah ini dan segera tercipta kekebalan komunal (herd immunity) dari penularan virus corona jenis baru itu.

Pelaksanaan program vaksinasi dengan sasaran perdana kepada sumber daya manusia (SDM) bidang kesehatan hingga saat ini berjalan sesuai dengan rencana dari target sasaran yang ditetapkan pemerintah pusat.

Program vaksinasi COVID-19 di wilayah Sumsel yang dimulai sejak 14 Januari 2021 ditargetkan menjangkau 6,3 juta jiwa dalam waktu 15 bulan.

Realisasi vaksinasi COVID-19 di provinsi ini telah mencapai di atas 30 persen atau sekitar 1,9 juta jiwa untuk vaksin dosis pertama dan sekitar 17 persen atau 1,4 juta jiwa untuk dosis kedua, ujar Kadinkes Sumsel.