DMDI Indonesia ajak masyarakat melayu jadi motor penggerak PEN

id gubernur sumsel,herman deru,Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia,masyarakat melayu,melayu indonesia,COVID-19,PEN,ekonomi,pemulihan ekonomi

DMDI Indonesia ajak masyarakat melayu jadi motor penggerak PEN

Gubernur Sumsel Herman Deru pada acara Silaturahmi Saudagar Melayu yang diselenggarakan Lembaga Adat Melayu Riau bekerja sama dengan Provinsi Riau secara virtual di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (28/7). (ANTARA/HO-Pemprov Sumsel/21)

Palembang (ANTARA) - Organisasi Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia mengajak seluruh masyarakat melayu menjadi motor penggerak Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di tengah pandemi COVID-19.

Ketua DMDI Indonesia Herman Deru di Palembang, Rabu, mengatakan, masyarakat melayu harus memiliki andil dalam upaya pemulihan ekonomi Indonesia sesuai dengan arah kebijakan pemerintah pusat.

“Peran ini dibutuhkan karena pandemi telah berimbas pada semua lini kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” kata Herman Deru yang juga Gubernur Sumatera Selatan ini.

Herman Deru mengatakan hal itu pada acara Silaturahmi Saudagar Melayu yang diselenggarakan Lembaga Adat Melayu Riau bekerja sama dengan Provinsi Riau secara virtual di Command Center Kantor Gubernur Sumsel, Rabu (28/7).

Turut hadir dalam silaturahmi Sudagar Melayu itu, Gubernur Riau Syamsuar, Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Ketua Umum MKA Lembaga Adat Melayu Riau Datuk Sri Azhar dan Ketua Umum Kadin Indonesia M Arsjad Rasjid.

Deru mengatakan, awalnya yang  terdampak  masalah kesehatan dan terus  meluas ke sektor sosial, pendidikan, ekonomi bahkan sektor keuangan.

Karena itu, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi ini semua pihak harus berperan pada peningkatan produk domestik bruto (PDB) dan investasi.

Dalam paparannya pada acara bertema “Bersama Bangkit Menuju Pemulihan dan Pengguatabn Ekonomi” tersebut, Herman Deru menjelaskan, sebagai pemimpin daerah dirinya harus menjalankan kebijakan secara fleksibel dengan mempertimbangkan tiga aspek masing-masing aspek kesehatan, ekonomi dan sosial.

“Kondisi saat ini tidak mudah, membutuhkan pemimpin yang bijak agar masyarakat selamat begitu pula dengan kehidupan ekonominya,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum DPH Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Seri Syahril Abubakar mengatakan, kerja
sama dan kontribusi masyarakat melayu sangat diperlukan dalam upaya melawan pandemi COVID-19.

Tak hanya itu, peran penting masyarakat melayu juga diperlukan dalam proses pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

“Kita perlu menjaga kebersamaan dan saling membantu dalam wujudkan pemulihan ekonomi Indonesia. Masyarakat melayu harus terlibat secara aktif sesuai kemampuan masing-masing,” kata dia.