Pemkab Muba data Suku Anak Dalam di wilayah hutan harapan

id suku anak dalam,sad,kabupaten muba,musi banyuasin,pemkab muba,berita sumsel, berita palembang, antara sumsel, antara palembang, antara sumsel hari ini

Pemkab Muba data Suku Anak Dalam di wilayah  hutan harapan

Ilustrasi - Puluhan Suku Anak Dalam (SAD) asal Jambi berada di Panti Sosial Karya Wanita Harapan (PSKWH) Km 10 Dinas Sosial (Dinsos) Pemprov Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (8/6). (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc/16)

Sekayu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin, Musi Banyuasin mendata jumlah Suku Anak Dalam yang berada di wilayah Hutan Harapan Desa Sako Suban, Kecamatan Batanghari Leko.

Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex di Sekayu, Rabu, mengatakan pendataan bertujuan agar Suku Anak Dalam mendapatkan manfaat bantuan dari pemerintah.

“Pendataan sudah dilakukan di Dusun 3 Kapas Tengah dan Dusun 5 Ulu Badak, Desa Sako Suban, pada 6 November 2020,” kata dia.

Ia mengatakan pemkab menilai ratusan Kepala Keluarga yang berdiam di kawasan tersebut sangat membutuhkan bantuan pemerintah dalam memenuhi kebutuhannya seperti pelayanan kesehatan.

Hanya saja, penanganannya tidak dapat disamakan dengan penduduk lainnya karena tidak dapat menyaratkan harus memiliki Kartu Tanda Penduduk.

Oleh karena itu, setiap kunjungan ke kawasan pemukiman Suku Anak Dalam tersebut dibawa peralatan untuk melakukan perekaman e-KTP.

“Kita menemukan bagaimana saudara-saudara kita yang merupakan suku anak dalam ini berbeda. Namun kerumitan-kerumitan yang terjadi ini masih hal yang wajar. Misal, kalau tim Disdukcapil Muba itu bertanya, mereka (suku anak dalam) kadang tidak nyambung,” kata dia.

Meski demikian, Pemkab Muba akan melakukan semaksimal mungkin yakni jangan sampai Suku Anak Dalam yang jelas-jelas berada di wilayah Kabupaten Muba tidak terdaftar dan tidak mendapatkan pelayanan kependudukan dari pemerintah.

“Dengan adanya KTP, KK, maka akan dapat bantuan lain, seperti Bantuan Langsung Tunai, bantuan sosial termasuk kami tahu keberadaan mereka. Seperti suku anak dalam di wilayah Kapas Tengah itu, hidupnya masih mengembara di hutan-hutan,” kata dia.