BWF tangguhkan seluruh turnamen bulu tangkis hingga 12 April

id BWF,virus corona dan olahraga,bulu tangkis,All England

BWF tangguhkan seluruh turnamen  bulu tangkis hingga 12 April

Foto ilustrasi: Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Melati Daeva Oktavianti (kanan) dan rekannya Praveen Jordan mengembalikan kok ke arah lawannya asal China Wang Yi Lyu dan Huang Dong Ping dalam babak perempat final turnamen All Eengland Open 2020 di Arena Birmingham, Inggris, Jumat (13/3/2020). ANTARA FOTO/Nafi-Humas PBSI/app/aww. (ANTARA/Nafi-Humas PBSI)

Jakarta (ANTARA) - Federasi Bulu Tangkis Internasional (BWF) menangguhkan sementara waktu seluruh turnamen bulu tangkis, termasuk BWF World Tour mulai dari 16 Maret hingga 12 April karena pandemi virus corona.

Beberapa turnamen yang terdampak penangguhan adalah Swiss Open, India Open, Orleans Masters, CELCOM Axiata, Malaysia Open, dan Singapura Open.

"Eskalasi global COVID-19 membuat BWF harus membatalkan atau menunda seluruh turnamen dalam periode tersebut... BWF sangat memedulikan kesehatan dan keselamatan para atlet, ofisial, dan komunitas bulu tangkis, " demikian pernyataan dalam laman resmi BWF yang dikutip ANTARA di Jakarta, Sabtu.



Keputusan itu diambil oleh BWF setelah mereka melakukan pertemuan bersama dengan seluruh anggota asosiasi bulu tangkis di setiap negara maupun kontinen.

Penangguhan tersebut artinya baru akan mulai berlaku setelah turnamen All England 2020 di Birmingham, Inggris selesai pada Minggu (15/3).

BWF dan Asosiasi Bulu Tangkis Inggris memutuskan untuk tetap melanjutkan turnamen Super 1.000 itu setelah melakukan komunikasi intens dengan pemerintah setempat terkait kemungkinan gangguan yang mungkin terjadi.



Namun hingga saat ini, Asosiasi Bulu Tangkis Inggris tetap yakin bahwa langkah-langkah yang telah diterapkan selama pertandingan dapat cukup meminimalisir kemungkinan penyebaran virus corona. BWF menegaskan semua pihak telah mempertimbangkan keselamatan atlet sebelum mencapai keputusan tersebut.

Pihak BWF tak menampik bahwa keputusan penangguhan tersebut berdampak terhadap para atlet yang tengah mengumpulkan poin menuju Olimpiade 2020. Maka pihaknya menyatakan akan segera mengeluarkan pengumuman lebih lanjut terkait aturan baru poin kualifikasi Tokyo 2020.