Jepara (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menerjunkan tim untuk melakukan penelitian jenis virus demam berdarah dengue (DBD) yang menjangkiti warga di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, termasuk jentik nyamuknya, kata Pelaksana Harian (Plh) Kepala Dinkes Jepara Eko Cahyo Puspeno.
"Tim yang diterjunkan selain dari Kementerian Kesehatan RI, juga ada dari Balai Laboratorium Kesehatan Semarang, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan Salatiga, dan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Banjarnegara," ujarnya di Jepara, Senin.
Ia mengungkapkan tim peneliti tersebut mulai terjun ke lapangan selama tiga hari, yakni mulai Rabu (6/3) hingga Jumat (8/3).
Tim peneliti tersebut, kata dia, mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
Kelima lokasi tersebut, yakni Desa Troso (Kecamatan Pecangaan), Desa Pendo Sawalan (Kecamatan Kalinyamatan), Desa Bugel (Kecamatan Kedung), Desa Karanggondang dan Suwawal (Kecamatan Mlonggo), sedangkan di Kecamatan Jepara Kota di Desa Kuwasen.
Untuk saat ini, kata dia, masih menunggu hasil penelitian karena masih proses menunggu untuk melihat, rota virus untuk membuktikan virus di Jepara jenis yang ganas atau tidak karena penyebarannya begitu cepat dan kematian juga tinggi.
Berita Terkait
Peneliti sarankan Program Makan Bergizi Gratis hindari mikroplastik
Kamis, 21 November 2024 13:36 Wib
Peneliti ingatkan bahaya pembakaran sampah terbuka untuk kesehatan
Kamis, 7 November 2024 13:03 Wib
Peneliti: Pendidikan gratis wajib pertimbangkan mekanisme pembiayaan
Kamis, 7 November 2024 8:59 Wib
Akademisi Uncen temukan 87 spesies kupu-kupu di Distrik Arso Papua
Jumat, 11 Oktober 2024 15:50 Wib
Peneliti Unair sebut 21 persen perempuan berdaya di sektor pertanian Lahat
Rabu, 2 Oktober 2024 22:36 Wib
Peneliti: Masyarakat rentan perlu lebih dilibatkan di kebijakan iklim
Selasa, 24 September 2024 16:29 Wib
Peneliti sebut perubahan iklim tingkatkan suhu saat malam termasuk Indonesia Lom
Sabtu, 10 Agustus 2024 16:52 Wib
Antisipasi terhadap serangan siber penting bagi organisasi sosial
Jumat, 5 Juli 2024 7:51 Wib