"Sementara penelitian vektor nyamuk untuk mengetahui saat masih dalam bentuk jentik nyamuk sudah mengandung virus DBD atau tidak. Jika iya, tentunya ada transmisi transovarial atau transmisi dari induk ke telur nyamuk. Tentunya berbahaya sekali saat jentik sudah ada virusnya tanpa menggigit penderita," ujarnya.
Upaya lainnya, yakni dengan pengasapan (fogging) terfokus, yang sebelumnya digelar di Desa Troso dengan melibatkan dari tim Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang, Kemenkes, Balai Besar Laboratorium Salatiga, Banjarnegara, serta KKP Jepara.
Ia juga berharap dukungan semua pihak melalui penguatan komitmen bersama, mulai dari gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak, termasuk melakukan 3M plus mulai dari menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
Sementara tambahannya, yakni menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi yang ada di rumah, melakukan gotong-royong untuk membersihkan lingkungan secara bersama, meletakkan pakaian yang telah digunakan dalam wadah yang tertutup, memberikan larvasida pada penampungan air yang susah untuk dikuras, serta memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.
"Kami juga berharap, setiap rumah ada orang yang ditugasi menjadi pemantau jentik. Sedangkan untuk mengawasinya desa bisa membentuk kader pemantau jentik untuk memastikan di masing-masing rumah warga bebas jentik nyamuk atau istilahnya 'tilik tonggo' atau menyambangi tetangga," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenkes terjunkan tim peneliti jenis virus nyamuk DBD Jepara
Berita Terkait
Peneliti sarankan Program Makan Bergizi Gratis hindari mikroplastik
Kamis, 21 November 2024 13:36 Wib
Peneliti ingatkan bahaya pembakaran sampah terbuka untuk kesehatan
Kamis, 7 November 2024 13:03 Wib
Peneliti: Pendidikan gratis wajib pertimbangkan mekanisme pembiayaan
Kamis, 7 November 2024 8:59 Wib
Akademisi Uncen temukan 87 spesies kupu-kupu di Distrik Arso Papua
Jumat, 11 Oktober 2024 15:50 Wib
Peneliti Unair sebut 21 persen perempuan berdaya di sektor pertanian Lahat
Rabu, 2 Oktober 2024 22:36 Wib
Peneliti: Masyarakat rentan perlu lebih dilibatkan di kebijakan iklim
Selasa, 24 September 2024 16:29 Wib
Peneliti sebut perubahan iklim tingkatkan suhu saat malam termasuk Indonesia Lom
Sabtu, 10 Agustus 2024 16:52 Wib
Antisipasi terhadap serangan siber penting bagi organisasi sosial
Jumat, 5 Juli 2024 7:51 Wib