ACT-MRI Sumsel siagakan 700 orang sukarelawan tanggap bencana

id Act sumsel, banjir sumsel, donasi banjir, lahat, muara enim, Pagaralam, relawan mri sumsel, mri

ACT-MRI Sumsel siagakan 700 orang sukarelawan tanggap bencana

Sukarelawan ACT Sumsel menyalurkan bantuan kepada korban banjir bandang di Kabupaten Lahat. (FOTO ANTARA/Aziz Munajar/HO-ACT Sumsel)

....Ada sebanyak 55 orang sukarelawan ACT-MRI yang sudah dilatih penanganan korban tenggelam dan mereka teruji dapat memberikan pertolongan pertama....
Palembang (ANTARA) - Lembaga Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sumatera Selatan dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) menyiagakan sebanyak 700 orang sukarelawan untuk tanggap bencana banjir dan longsor selama musim hujan 2020.

Head Of Marketing ACT Sumsel, Diwadia, Senin, di Palembang mengatakan sebagian sukarelawan itu tersebar di kabupaten/kota rawan bencana dan memiliki kompetensi penanganan kedaruratan yang sudah teruji.

"Ada sebanyak 55 orang sukarelawan ACT-MRI yang sudah dilatih penanganan korban tenggelam dan mereka teruji dapat memberikan pertolongan pertama," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan data BPBD Sumsel, Provinsi Sumatera Selatan khususnya di wilayah Bukit Barisan seperti Kabupaten Lahat, Pagaralam dan Muara Enim memiliki potensi bencana banjir dan longsor pada musim hujan dengan kerentanan ringan hingga parah.

Contohnya adalah seperti banjir bandang yang menerjang Kabupaten Lahat pada 30 Desember 2019 yang terulang kembali pada 9 Januari 2020, di mana setidaknya puluhan rumah rusak dan memaksa ratusan warga mengungsi.

Para korban tersebut membutuhkan berbagai bantuan untuk bertahan tertuama di desa-desa dengan akses terbatas, menurutnya relawan ACT telah disiapkan untuk berhadapan dengan berbagai kondisi.

"Para sukarelawan hadir sejak banjir datang dan tetap memastikan penyaluran bantuan kepada para korban sampai benar-benar pulih," katanya.

Selain menyalurkan bantuan logistik dan sukarelawan, ACT Sumsel juga menyiapkan perahu karet lengkap dengan pelampung dan dayung untuk menambah kekuatan evakuasi jika banjir kembali melanda, sebab Kabupaten Lahat masih berpotensi terjadi bencana banjir serta longsor.

Sementara sukarelawan yang berada di kabupaten/kota bukan potensi banjir juga menyiapkan diri dalam penggalangan bantuan untuk korban terdampak bencana, tidak hanya untuk bencana lokal tapi juga di provinsi lain.

"Sukarelawan juga membuka posko-posko bantuan ACT di kabupaten/kota, jadi masyarakat lebih memudahkan mendonasikan bantuan," demikian Diwadia.