Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana mengatakan Indonesia harus bersuara keras dan lantang terkait perlakuan pemerintah China terhadap minoritas Uighur yang sangat memprihatinkan.
"Mengingat masalah Uighur sudah menjadi isu internasional dan Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam sudah sepantasnya bila Indonesia bersuara keras dan lantang," ujar Hikmahanto Juwana dalam keterangan kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Ini masalah tidak hanya masalah solidaritas Muslim tetapi HAM sudah diinjak-injak oleh pemerintah China terhadap Uighur, ujar Hikmahanto.
Tidak seharusnya, lanjut dia, mereka mendapat perlakuan yang melanggar HAM.
Selanjutnya pemerintah perlu melakukan berbagai bentuk tekanan terhadap pemerintah China, antara lain, pertama mempermasalahkan ke Dewan HAM PBB
"Kedua, meminta Dewan Keamanan PBB untuk melakukan sidang darurat mengingat Indonesia adalah anggotanya," ujar dia.
Kemudian, menggalang Gerakan GNB untuk bersuara dan menentang tindakan pemerintah China atas perlakuan terhadap minoritas Uighur.
"Lalu, membatasi pinjaman dari China dan masuknya investasi China mengingat Indonesia adalah pasar potensial bagi pemerintah dan pelaku usaha China," kata dia.
Berita Terkait
Indonesia jadi medan tarik-menarik antara Rusia-AS terkait Ukraina
Kamis, 24 Maret 2022 15:38 Wib
Normalisasi sejumlah negara dengan Israel, kado pahit bagi Palestina
Minggu, 27 Desember 2020 19:05 Wib
Kapal China di "ZEE" tidak berarti masuk wilayah kedaulatan Indonesia
Selasa, 15 September 2020 11:35 Wib
Pemerintah harus melindungi ABK di kapal berbendara China
Kamis, 7 Mei 2020 19:11 Wib
Banyak spekulasi siapa pengganti Kim Jon Un yang dikabarkan meninggal dunia
Minggu, 26 April 2020 14:11 Wib
WNI eks-ISIS telah kehilangan kewarganegaraannya
Kamis, 6 Februari 2020 16:00 Wib
Pemerintah diminta pertimbangkan dua hal terima WNI eks ISIS
Rabu, 5 Februari 2020 10:37 Wib
Hikmahanto : Perkuat peran kapal "coast guard" Indonesia di Natuna
Kamis, 16 Januari 2020 14:48 Wib