Jakarta (ANTARA) - Pakar hukum internasional Hikmahanto Juwana mengatakan pemerintah perlu perlahan mengurangi tugas TNI Angkatan Laut di Natuna seraya memperkuat peran kapal-kapal coast guard di wilayah itu.
"Tugas TNI AL harus perlahan dikurangi tapi harus ada penguatan coast guard kita. Karena banyak negara tetangga yang bertanya di wilayah ZEE kok banyak kapal militer (TNI) seolah mau perang," kata Hikmahanto dalam diskusi yang diselenggarakan Pusat Studi Air Power Indonesia di Jakarta, Kamis.
Hikmahanto mengatakan untuk memperkuat peran kapal coast guard, pemerintah perlu memperkuat tidak hanya pangkalan dan alutsista militer, melainkan juga pangkalan dan alutsista patroli laut.
Menurut Hikmahanto, nelayan China kerap kali mendapatkan pengawalan dari kapal coast guard mereka di Natuna. Kapal coast guard China itu seringkali menghalangi kapal nelayan Indonesia yang berada di sana tanpa pengawalan.
"Kalau tidak ada kapal Bakamla atau Kementerian Kelautan dan Perikanan, mereka tidak mau mundur," jelas Hikmahanto.
Hikmahanto juga menekankan penguatan coast guard penting dilakukan lantaran wilayah ZEE Indonesia di perairan Natuna tidak hanya kaya akan ikan, namun juga sumber daya alam seperti minyak dan gas.
Berita Terkait
Indonesia jadi medan tarik-menarik antara Rusia-AS terkait Ukraina
Kamis, 24 Maret 2022 15:38 Wib
Normalisasi sejumlah negara dengan Israel, kado pahit bagi Palestina
Minggu, 27 Desember 2020 19:05 Wib
Kapal China di "ZEE" tidak berarti masuk wilayah kedaulatan Indonesia
Selasa, 15 September 2020 11:35 Wib
Pemerintah harus melindungi ABK di kapal berbendara China
Kamis, 7 Mei 2020 19:11 Wib
Banyak spekulasi siapa pengganti Kim Jon Un yang dikabarkan meninggal dunia
Minggu, 26 April 2020 14:11 Wib
WNI eks-ISIS telah kehilangan kewarganegaraannya
Kamis, 6 Februari 2020 16:00 Wib
Pemerintah diminta pertimbangkan dua hal terima WNI eks ISIS
Rabu, 5 Februari 2020 10:37 Wib
Hikmahanto : soal Natuna Utara tidak diselesaikan di meja perundingan
Sabtu, 4 Januari 2020 7:48 Wib