Bupati Ogan Komering Ulu imbau FKDM lebih proaktif cegah radikalisme

id Upaya pemerintah daerah mencegah radikalisme

Bupati Ogan Komering Ulu imbau FKDM lebih proaktif cegah  radikalisme

Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Kuryana Azis saat membuka kegiatan sosialisasi Permendagri Nomor 46 tahun 2019 tentang kewaspadaan dini terhadap aksi radikalisme di Baturaja, Kamis. (Antara News Sumsel/Edo Purmana)

Baturaja (ANTARA) - Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Kuryana Azis mengimbau kepada seluruh jajaran pengurus Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) wilayah setempat untuk lebih proaktif dalam melaksanakan kewaspadaan dini guna mencegah radikalisme dan gangguan Kamtibmas.

"Pengurus FKDM ini harus peka terhadap gangguan radikalisme ataupun Kamtibmas agar tidak terjadi di Kabupaten OKU," kata Kuryana Azis saat membuka kegiatan sosialisasi Permendagri Nomor 46 tahun 2019 tentang kewaspadaan dini terhadap aksi radikalisme di Baturaja, Kamis.

Menurut dia, keberadaan FKDM di Kabupaten OKU merupakan sebagai wadah masyarakat yang memiliki kepekaan terhadap kewaspadaan dini dalam mencegah aksi radikalisme yang dapat menganggu Kamtibmas.

"FKDM ini harus berada mulai dari tingkat bawah di pelosok desa sehingga dapat mengantisipasi dalam hal yang menyangkut permasalahan Kamtibmas serta berbagai isu yang saat ini perlu diwaspadai seperti adanya aliran garis keras serta radikalisme," jelasnya.

Jika menemukan adanya hal yang bisa mengancam Kamtibmas atau terkait radikalisme, ia mengimbau agar segera melapor ke pihak berwajib agar dapat ditindak lanjuti sebagai upaya deteksi kewaspadaan dini.

"Segera laporkan ke pihak kepolisian, TNI atau lapor ke aparat pemerintah setempat agar hal yang tidak diinginkan jangan sampai terjadi sebagai bentuk kewaspadaan dini kita," ungkapnya.

Sementara itu, Ketua FKDM OKU, Rohmat Subeki menyebutkan bahwa kegiatan sosialisasi yang diikuti oleh 160 orang peserta dari pengurus organisasi tersebut dilaksanakan untuk mengoptimalkan sikap kewaspadan dini terhadap gejala dan potensi timbulnya penyimpangan yang berkembang di masyarakat guna menjaga situasi dan kondisi agar tetap aman, nyaman serta kondusif.

"Kegiatan ini dilaksanakan salah satu upaya untuk mencegah aksi radikalisme jangan sampai terjadi di Kabupaten OKU," ujarnya.