Bandarlampung (ANTARA) - Sebagian besar warga Bandarlampung yang mengungsi di sejumlah tempat, seperti Masjid Al-Furqon dan Kantor Gubernur Lampung, mulai pulang alias kembali ke rumah masing-masing seiring dengan dicabutnya peringatan tsunami pada Jumat malam.
Berdasarkan pantauan Langsung, mobil BPBD Provinsi Lampung berkeliling untuk memberitahukan bahwa peringatan tsunami sudah dicabut oleh BMKG dan warga langsung bergegas pulang meskipun masih ada puluhan warga yang menetap di lokasi pengungsian tersebut.
Mobil BPBD Provinsi Lampung tersebut menghimbau, kepada warga yang mengungsi di Kantor Provinsi Lampung dan sekitarnya diharapkan pulang dengan tenang ke rumah masing-masing karena peringatan sudah dicabut oleh BMKG, dan semoga tidak terjadi apa.
"Kita berani pulang sebab sudah ada himbauan resmi dari pihak BMKG, ya semoga saja tetap aman," kata Nurlela warga Kangkung Bandarlampung yang mengungsi di Kantor Gubernur Provinsi Lampung.
Juga baca: 11 Kampung Siaga Bencana dikerahkan bantu evakuasi pascagempa Banten
Juga baca: Lima unit rumah di Saketi Pandeglang rusak akibat gempa
Juga baca: BNPB: Beberapa rumah rusak akibat gempa Banten
Dia mengatakan, sebenarnya untuk pulang ke rumah masih sedikit was-was karena masih trauma kejadian tsunami beberapa lalu yang menimpa Lampung.
"Namanya rumah di dekat laut pasti was-waslah mas, tapi ya berdoa saja, lagipula sudah ada pengumuman dari pihak terkait bahwa sudah aman," kata dia.
Hal serupa dikatakan oleh Sakim Warga Gudang Lelang Bandarlampung yang ikut mengungsi di Kantor Gubernur Provinsi Lampung.
"Karena keadaan sudah aman kata pihak pemerintah tadi jadi kita pulang saja mas, karena memang lebih nyaman tidur di rumah," kata dia.
Dia mengatakan, bahwa ikut mengungsi karena keluarganya juga mengungsi. "Sebenarnya masih mau di rumah saja tapi tetangga pada panik keluarga juga ikut-ikutan ya terpaksa mengikuti mereka untuk menjaganya," kata dia.
Sementara itu salah seorang warga Gudang Lelang Bandarlampung Warsid yang masih bertahan di Kantor Gubernur Provinsi Lampung mengatakan, ingin bermalam di tempat pengungsian hingga besok pagi karena trauma dan panik.
"Ya tadi sudah dapat himbauan keadaan sudah aman, tapi kami masih takut apalagi ini ada orang tua dan adek sedang hamil, jadi mungkin besok pagi kami akan pulang," kata dia.
Berita Terkait
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Merawat Bumi, tanah, dan air ala Kung fu Panda
Senin, 6 Mei 2024 9:10 Wib
Gempa Garut sebabkan kerusakan rumah di Pangandaran
Minggu, 28 April 2024 10:18 Wib
Telkomsel kampanyekan "Jejak Kebaikan" ajak pelanggan jaga kelestarian bumi
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Getaran gempa M4,6 Pesisir Selatan terasa hingga Padang
Senin, 22 April 2024 14:55 Wib
Pertamina pastikan sarana energi di Bengkulu aman pasca gempa
Minggu, 24 Maret 2024 19:30 Wib
Gempa magnitudo 6 terjadi di Tuban Jawa Timur
Jumat, 22 Maret 2024 11:52 Wib
BRIN beri kesempatan kepada mahasiswa teliti fenomena matahari
Senin, 18 Maret 2024 3:00 Wib