Palembang (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya minta petugas mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan untuk terus melakukan evaluasi situasi dan kondisi di lapangan sehingga kebakaran tidak terjadi.
Apalagi kemarau diperkirakan akan panjang sehingga kesiapsiagaan harus terus dimaksimalkan dan dievaluasi, kata Wagub di Palembang, Rabu.
Baca juga: Ini penyebab wilayah Sumatera Bagian Selatan hujan lebat saat kemarau
Kemarau panjang diperkirakan akan terjadi pada akhir bulan Juli, memasuki bulan Agustus hingga bulan September dan itu harus diantisipasi.
Oleh karena itu Wagub meminta pada BMKG Sumsel untuk selalu mengevaluasi perkembangan yang ada di lapangan sehingga nantinya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel secara sigap dalam mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Memang, lanjut dia, sebagai langkah antisipasi kebakaran hutan dan lahan, daerah ini sudah menyiagakan kurang lebih 1.500 satgas.
Baca juga: Belasan hektare lahan gambut terbakar
Satgas tersebut beberapa hari yang lalu telah ditempatkan di wilayah Sumsel yang rawan kebakaran hutan dan lahan bekerjasama dengan masyarakat di desa -desa, ujar dia.
Begitu juga untuk peralatan pemadaman di Sumsel, dirinya menilai sudah memadai termasuk helikopter dan peralatan lainnya telah disiapkan. Di samping itu sejumlah perusahaan perkebunan yang ada di Sumsel juga diharapkan ikut mencegah karhutla.
"Alhamdulillah sejauh ini satgas dan peralatan sudah kita siagakan dan jangan sampai pemerintah dianggap salah.
Baca juga: Puluhan personel Kodim OKU siaga kebakaran hutan
Sehubungan itu diharapkan antisipasi sejak dini dilakukan dan itu juga yang ditekankan Presiden dalam Rakor kemarin supaya pemerintah daerah aktif dengan melibatkan masyarakat dalam mencegah terjadinya bencana.
Sebagaimana Presiden Joko Widodo saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan bencana.
Baca juga: BRG sosialisasi cegah kebakaran lahan ke petani Banyuasin
Oleh karena itu aparat dan petugas terkait diminta untuk memberikan pemahaman pada masyarakat di seluruh penjuru tanah air sekaligus peran BMKG untuk memberikan pemahaman potensi bencana kepada masyarakat dalam mengurangi risiko-risiko bencana.
Begitu juga kebijakan nasional dan daerah harus bersambungan dan sensitif mengantisipasi semua potensi kerawanan bencana di wilayah masing-masing.
Berita Terkait
Palembang BSB jalani dua laga kandang di seri III Proliga 2024
Rabu, 8 Mei 2024 21:45 Wib
35 orang Palestina tewas akibat serangan Israel di Rafah dalam 24 jam
Rabu, 8 Mei 2024 16:55 Wib
PGE Lumut Balai ajak mahasiswa Unbara riset pupuk cair
Rabu, 8 Mei 2024 16:46 Wib
Sekda Muba jemput bola urus percepatan izin pembangunan jaringan listrik di hutan kawasan
Rabu, 8 Mei 2024 16:12 Wib
Hujan tak kunjung henti, banjir OKU potensial terus meluas
Rabu, 8 Mei 2024 16:04 Wib
Pemkab Banyuasin kolaborasikan Operasi Pasar sembako dengan layanan perizinan dan kependudukan
Rabu, 8 Mei 2024 15:02 Wib
Houthi Yaman ancam perluas serangan jika Israel invasi Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 14:03 Wib
Saksi sebut Syahrul Yasin Limpo bayar gaji pembantu Rp35 juta dari uang pegawai Kementan
Rabu, 8 Mei 2024 14:01 Wib