Ramallah, Palestina (ANTARA) - Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Komite Pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) mengutuk, dengan sekeras-kerasnya, rencana Israel untuk dalam waktu dekat membongkar 10 bangunan di Kota Sur Bahir, Jerusalem Timur --yang diduduki.
Akibat pembongkaran itu, tiga keluarga Palestina, dengan jumlah 17 orang --termasuk sembilan anak kecil, akan kehilangan tempat tinggal.
"Jika pembongkaran yang direncanakan tersebut berlangsung, tindakan Israel akan merupakan pelanggaran besar terhadap Konvensi Jenewa Keempat serta kejahatan perang berdasarkan Statuta Roma di Mahkamah Pidana Internasional," kata Erekat di dalam satu pernyataan, sebagaimana dikutip Kantor Berita
Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin siang.
Praktek dan kebijakan tidak sah Israel, mulai dari pembongkaran rumah dan pengusiran paksa sampai penghancuran kehidupan orang Palestina di Jerusalem Timur dan bagian lain wilayah Palestina yang diduduki, ditujukan untuk satu tujuan: pelestarian dan perluasan permukiman kolonial Israel dengan mengorbankan rakyat dan tanah Palestina, ia menambahkan.
Palestina tidak memiliki jalan lain, sebab sistem pengadilan Israel telah berulangkali memperlihatkan keterlibatan dalam kegiatan permukiman kolonial tidak sah Israel. Oleh karena itu, tanggung-jawab masyarakat internasional untuk segera turun-tangan guna menghentikan pemusnahan di Sur Bahir dan meminta pertanggung-jawaban Israel atas pelanggarannya yang berkali-kali terhadap hukum internasional, pernyataan tersebut menyimpulkan.
Sumber: WAFA
Berita Terkait
Pemkab OKI cek langsung pemanfaatan dana desa entaskan kemiskinan ekstrem
Rabu, 8 Mei 2024 23:42 Wib
Tiga jembatan gantung di OKU putus diterjang banjir, banyak fasilitas umum rusak
Rabu, 8 Mei 2024 22:45 Wib
BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat untuk bersihkan material longsor
Rabu, 8 Mei 2024 21:15 Wib
OKU siapkan dana penanganan banjir Rp1,5 miliar
Rabu, 8 Mei 2024 20:53 Wib
Sekda Muba jemput bola urus percepatan izin pembangunan jaringan listrik di hutan kawasan
Rabu, 8 Mei 2024 16:12 Wib
Hujan tak kunjung henti, banjir OKU potensial terus meluas
Rabu, 8 Mei 2024 16:04 Wib