Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi, melemah dipicu aksi saling balas ancaman dagang antara Amerika Serikat dan China.
Rupiah Selasa pagi melemah 32 poin atau 0,22 persen menjadi Rp14.455 per dolar AS, dibandingkan hari sebelumnya Rp14.423 per dolar AS.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih di Jakarta, Selasa, mengatakan saling mengancam dan membalas antara AS dan China membuat sentimen negatif pasar global seiring dengan ketidakpastian yang meningkat.
"Konflik dagang ini akan membuat volume perdagangan dunia turun dan melambatnya ekonomi global," ujar Lana.
Pasca gagalnya kesepakatan dagang antara AS-China dan mulai efektifnya tarif baru dari AS sebesar 25 persen atas barang-barang impor China senilai 200 miliar dolar AS pada Jumat (10/5) pekan lalu, China melakukan pernyataan pembalasan akan mengenakan kenaikan tarif terhadap barang-barang impor dari AS senilai 60 miliar dolar AS pada 1 Juni 2019.
Presiden Trump nampaknya tidak suka dengan pembalasan ini dan mengancam China akan memperberat dengan mengenakan tarif pada seluruh barang-barang impor China dengan total lebih dari 350 miliar dolar AS. Kendati tarif sudah diberlakukan namun negosiasi dikabarkan masih berlanjut.
Lana memprediksi, pada hari ini rupiah masih berpotensi menguat di kisaran Rp14.400 per dolar AS sampai Rp14.420 per dolar AS.
Berita Terkait
Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS lebih rendah
Jumat, 26 April 2024 10:21 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi konflik di Timur Tengah
Senin, 22 April 2024 9:46 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Rupiah melemah jadi Rp15.962 di tengah kenaikan inflasi domestik
Selasa, 2 April 2024 11:06 Wib
Rupiah melemah karena dolar AS rebound
Jumat, 22 Maret 2024 9:50 Wib
Rupiah melemah dipengaruhi sentimen prospek pemangkasan suku bunga AS
Kamis, 14 Maret 2024 11:08 Wib
Rupiah awal pekan melemah di tengah naiknya PMI manufaktur AS
Senin, 4 Maret 2024 10:02 Wib