Jakarta (ANTARA News Sumsel) - Mantan Staf Khusus Kementerian ESDM Said Didu mengkritisi model pembangunan infrastruktur Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)karena selama empat tahun memerintah, lebih memprioritaskan pembangunan infrastruktur komersial daripada membangun infrastruktur dasar untuk rakyat.
"Selama ini Jokowi sibuk bangun tol, bangun LRT, MRT, itu untuk kepentingan komersial. Sementara infrastruktur dasar untuk rakyat seperti rumah murah, gedung sekolah, puskesmas, 'gak' tersentuh. Ada bangun jalan umum, tapi di perbatasan, tidak ada yang lewat. Sementara jalan lintas Sumatera tidak dibangun, padahal sangat dibutuhkan," kata Said dalam diskusi 'Visi Misi Indonesia Menang, Kebijakan Prabowo-Sandi untuk Energi, SDA dan Infrastruktur' di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, pembangunan infrastruktur Pemerintahan Jokowi selama ini terkesan terburu-buru dan demi pencitraan politik.
"Oleh karenanya, infrastruktur dibangun tanpa perencanaan yang baik," ujarnya.
Mahalnya tarif Tol Trans Jawa, kata Said, sebagai salah satu contoh kasus bahwa pembangunan infrastruktur tidak direncanakan dengan baik dan mengabaikan uji kelayakan.
"Belum lagi proyek LRT yang dianggap layak kalau tiketnya Rp45.000 sekali jalan. Lalu siapa nanti yang pakai moda transportasi ini. Sopir-sopir dan pengusaha logistik sudah teriak karena tarif tol mahal, sekarang manfaat untuk rakyat apa?" kata Said.
Pada akhirnya, lanjut Said, beban pembangunan infrastruktur komersial yang mengabaikan uji kelayakan ini berada di pundak sejumlah BUMN. Utang sejumlah BUMN bidang konstruksi diketahui membengkak lantaraan proyek ambisius ini, sementara rakyat tidak merasakan dampak positif dari pembangunan.
"Orang-orang BUMN harus berhati-hati. Undang-Undang memandatkan BUMN tidak boleh mengerjakan sesuatu yang tidak layak. Infrastruktur yang dibangun sekarang adalah infrastuktur komersial yang dibebankan ke BUMN dengan mengabaikan kelayakan," kata Said.
Ia pun menitip pesan kepada calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto untuk fokus membangun perumahan murah, irigasi, dan energi.
"Untuk urus jalan tol cukup bentuk tim saja. Tugas presiden bukan bangun jalan tol," ucap Said.
Berita Terkait
Said Didu belum ditetapkan tersangka
Kamis, 11 Juni 2020 20:59 Wib
Muncul akun Twitter @lbp_real, Luhut tegaskan tidak punya akun Twitter
Selasa, 2 Juni 2020 11:50 Wib
Densus 88 tangkap pria asal Tanah Datar diduga terlibat aksi teror kelompok JAD
Minggu, 24 Mei 2020 6:14 Wib
Said Didu penuhi panggilan Bareskrim terkait pencemaran nama baik Luhut Pandjaitan
Jumat, 15 Mei 2020 16:10 Wib
Sempat mangkir, penyidik Polri akan jadwal ulang pemeriksaan Said Didu
Selasa, 5 Mei 2020 13:33 Wib
Ruhut Sitompul: Alasan Said Didu tak hadiri pemeriksaan, karena PSBB terlalu mengada-ada
Senin, 4 Mei 2020 23:47 Wib
Said Didu jelaskan soal peretasan akun twitter miliknya
Minggu, 14 April 2019 20:02 Wib