Jambi (ANTARA News Sumsel) - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi menyatakan hutan di Provinsi Jambi saat ini sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan karena adanya kekeliruan pengelolaan sumber daya alam di daerah tersebut.
"Hutan sebagai tonggak penting dalam keseimbangan ekosistem sudah berada dalam kondisi yang memprihatinkan," kata Direktur KKI Warsi, Rudisyaf di Jambi, Selasa.
Berdasarkan analisis citra satelit yang dilakukan Warsi menunjukkan tutupan kawasan hutan di Jambi hanya tinggal 920 ribu hektare atau hanya 18 persen dari total luasan wilayah Provinsi Jambi.
"Kondisi ini tentu jauh dari bawah syarat minimum keseimbangan ekosistem yaitu 30 persen. Ketidakseimbang ekosistem disebabkan oleh alih fungsi hutan untuk berbagai peruntukan," katanya.
Dia mengatakan saat ini wilayah Jambi didominasi oleh perkebunan kelapa sawit dalam penguasaan lahan dengan luas 1,8 juta hektare, kemudian disusul oleh Hutan Tanaman Industri (HTI) seluas 776.652 hektare dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) seluas 67.140 hektare.
Penguasaan yang sangat masif untuk tanaman monokultur seperti HTI dan perkebunan sawit itu menurut Rudi, membawa dampak buruk bagi ekosistem sehingga berbuah bencana dan konflik.
"Selain itu penguasaan sumber daya alam oleh perusahaan ini menurut dia, membawa dampak pada sulitnya masyarakat di sekitarnya untuk memanfaatkan hutan sebagai sumber ekonomi," katanya menambahkan.
Berita Terkait
Ernando Ari: Kami ingin menjadi juara Piala Asia U-23
Jumat, 26 April 2024 16:42 Wib
Ilmuwan sebut rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
Jumat, 26 April 2024 14:55 Wib
OKU dapat tambahan pupuk bersubsidi dari Dinas Pertanian Sumsel
Jumat, 26 April 2024 14:31 Wib
Tim SAR cari tiga warga yang tertimbun longsor Banjarwangi
Jumat, 26 April 2024 11:08 Wib
Harga emas Antam stabil di angka Rp1,319 juta per gram
Jumat, 26 April 2024 11:06 Wib
Inikah bukti level kualitas timnas sepak bola kita meningkat tajam?
Jumat, 26 April 2024 10:54 Wib
Jadwal Jumat: laga penentuan Prawira ke BCL Asia 2024
Jumat, 26 April 2024 10:53 Wib
PWRI Jabar akui otak kasus investasi bodong Ketua Harian PWRI Sukabumi
Jumat, 26 April 2024 10:45 Wib