BMKG: Puncak musim hujan Sumsel Desember

id musim hujan,bmkg,Rasyidin Hasan,Dinas Sosial,berita sumsel,berita palembang,antara sumsel,antara palembang

BMKG: Puncak musim hujan Sumsel Desember

Hujan di Kota Palembang . (ANTARA News Sumsel/Feny Selly/)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan pada Desember 2018 wilayah Provinsi Sumatera Selatan memasuki puncak musim hujan.

Menghadapi puncak musim hujan pada bulan depan, masyarakat yang berada di daerah rawan banjir seperti Kota Palembang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Lahat, dan Kabupaten Muaraenim dimbau mewaspadai bencana tersebut, kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Kenten Palembang, Nuga Putrantijo, di Palembang, Kamis.

Selain bencana banjir, pada puncak musim hujan masyarakat yang berada di daerah dataran tinggi diimbau agar mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana tanah longsor

Beberapa daerah yang berpotensi mengalami bencana tanah longsor seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Selatan, Empat Lawang, dan Kota Pagaralam.

Dengan meningkatkan kewaspadaan, masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dan tanah longsor itu tidak menjadi korban dampak negatif dari musim hujan itu atau paling tidak dapat meminimalkan jumlah korban jiwa dan harta benda, katanya.

Menurut dia, berdasarkan pengamatan melalui satelit cuaca dan analisis data lapangan, intensitas curah hujan pada Desember diprakirakan hingga 400 milimeter lebih.

Hujan yang diprakirakan mengguyur wilayah provinsi yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu berpeluang terjadi pada sore dan malam hari, kata Nuga.

Sementara Kepala Dinas Sosial Sumsel Rasyidin Hasan mengatakan melihat musim hujan segera memasuki puncaknya, sekarang ini telah disiapkan stok bantuan berbagai bahan makanan sebagai langkah penanggulangan dini terhadap korban bencana.

Sesuai dengan ketentuan, saat ini di setiap kabupaten dan kota memiliki stok bantuan untuk korban bencana berupa bahan makanan khusus orang dewasa dan anak-anak, selimut, tenda penampungan sementara, dan peralatan evakuasi.

Selain itu akan terus memfasilitasi 1.000 relawan Taruna Siaga Bencana (Tagana) binaan Dinas Sosial Sumsel untuk selalu siaga memberikan bantuan kepada masyarakat terutama pada daerah yang dipetakan rawan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor, ujar Kadinsos.