Palembang (ANTARA News Sumsel) - Luas panen padi di Sumatera Selatan Sumsel berkurang 513.210 hektare atau 37 persen berdasarkan hasil perhitungan Badan Pusat Statistik menggunakan metodologi baru yakni kerangka sampel area atau KSA.
Kepala BPS Sumsel Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, Kamis, mengatakan KSA merupakan metode penghitungan luas panen dengan memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari Badan Informasi dan Geospasial (BIG) dan peta lahan baku sawah yang berasal dari Kementerian ATR/BPN.
"Untuk verifikasi dilakukan oleh BIG dengan resolusi tertinggi dan dilanjutkan BPN. Jika memang ada selisih yang dirasa perlu diupdate tidak masalah, update luas lahan baku sawah bisa dilakukan setiap saat," kata dia.
Endang menjelaskan Sumsel menjadi satu dari 16 provinsi yang sudah diverifikasi untuk luas lahan baku sawah secara nasional.
Dengan menghitung potensi sampai Desember, maka pihaknya memproyeksi produksi padi Sumsel sebesar 2,65 juta ton gabah kering giling (GKG).
Sementara itu perbaikan metodologi perhitungan data produksi beras tetap menunjukkan bahwa Sumsel masih surplus sebanyak 687.690 ton meskipun ada proyeksi bakal ada penurunan produksi beras pada Oktober hingga Desember 2018.
Menurut Endang, jumlah stok perlu diamati dari waktu ke waktu atau per bulan bukan kumulatif satu tahun.
"Sehingga stok bisa dikelola dgn baik. Beras itu sebarannya tidak hanya di rumah tangga ada di pedagang, penggilingan, industri dan Bulog," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten OKI Syarifudin mengatakan jika mengacu perhitungan BPS pada tahun 2013 maka luas lahan pertanian di Kabupaten OKI mencapai 112.476 hektare.
Namun perhitungan baru tersebut patut dicermati karena berdasarkan penghitungan terbaru di Kecamatan Lempuing Jaya hanya memiliki luas lahan pertanian 3 hektare sementara data di lapangan menunjukkan seluas 11,412 hektare.
Bahkan di Kecamatan Lempuing Jaya terdapat pengalihan lahan karet ke sawah seluas 101,2 hektare yang akan mulai tanam periode Oktober-Maret tahun ini.
"Artinya ada perbedaan angka signifikan yang mungkin karena perbedaan metode ukur dari metode lama (eye estimate) ke metode yang baru dengan kerangka sampel area (KSA). Intinya, begini saja, kami fokus pada peningkatan produksi dan kesejahteraan petani," kata dia.
Berita Terkait
Presiden perkirakan harga beras akan turun jelang panen raya
Senin, 4 Maret 2024 11:25 Wib
Panen raya Maret-April capai 8,46 juta ton, beras bakal melimpah lagi
Sabtu, 2 Maret 2024 14:11 Wib
Distan OKU Timur lakukan gerakan pengendalian hama tanaman padi
Kamis, 22 Februari 2024 16:47 Wib
Mentan ingatkan akses pupuk bersubsidi untuk petani tidak dipersulit
Selasa, 6 Februari 2024 19:25 Wib
Pemprov Sumsel optimasi 98.400 Ha lahan sawah pada Tahun 2024
Senin, 29 Januari 2024 20:03 Wib
Sumsel targetkan luas panen padi capai 564,36 hektare pada 2024
Selasa, 23 Januari 2024 11:05 Wib
Pemerintah siapkan subsidi & bantuan pupuk dongkrak produksi beras
Rabu, 3 Januari 2024 11:26 Wib
Kementan manfaatkan lahan rawa di Sumsel untuk tingkatkan produksi padi
Selasa, 14 November 2023 20:10 Wib