Palembang (ANTARA News Sumsel) - Menteri BUMN Rini Soemarno melakukan Ekspedisi Tembus Tol Trans-Sumatera dari Jakarta melalui sejumlah proyek pembangunan tol di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, di antaranya menyambangi Tol Kayuagung-Palembang-Betung (Kapal Betung), Rabu.
Menteri Rini berserta rombongan tiba di titik sta 33.500 kilometer Tol Kapal Betung yang berada di dekat exit tol Jakabaring, Palembang, sekitar pukul 19.00 WIB.
Kedatangan Rini langsung disambut oleh para pejabat dan pekerja pembangunan tol, yang sekalian meminta untuk berfoto. Sembari beristirahat, Rini beserta tim dijamu buah durian.
"Capek juga ya. Perjalanan dari tadi pagi kami berangkat 05.30 WIB dari Jakarta, terus menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni (Lampung). Bila dihitung dari Jakarta sampai sini sudah 363 km, ya jika ditambah Jakarta sekitar 100 km, artinya sudah hampir 500 km," kata Rini.
Ia mengatakan melalui ekspedisi itu ingin melihat secara langsung kondisi di lapangan terkait kendala yang dihadapi seperti adanya beberapa area berawa yang harus melalui proses vakum (penyedotan air) yang memakan waktu berbulan-bulan.
Selain itu, ada juga beberapa titik yang masih dihadapkan pada persoalan pembebasan lahan.
"Yang jelas, harus tetap semangat karena targetnya selesai pada 2019. Sebagian malah diperkirakan sudah bisa selesai April tapi jika mau sampai Palembang dari Jakarta ya sebelum akhir 2019," kata dia.
Dalam pantauannya, Rini melihat sudah tidak ada lagi jalan yang terputus (sudah menyambung), jika pun ada lantaran adanya pembangunan jembatan.
Oleh karena itu ia optimistis jalan Tol Kapal Betung sejauh 42 kilometer akan tuntas pada tahun 2019. Tapi sejauh ini lebih ditekankan pengerjaan jalan Kayuagung-Palembang karena pemerintah ingin jalur tol Trans-Sumatera itu terlebih dahulu menyambung untuk Jakarta hingga Palembang yang melalui Kayuagung.
Dengan begitu, pada waktu tempuh dari Jakarta-Palembang hanya sekitar 6-7 jam saja, bahkan dari Pelabuhan Bakauheni (Lampung)-Palembang hanya 5 jam. "Ini sudah saya coba sendiri tadi, saat di kapal penyeberangan hanya satu jam," kata dia.
Kepala Divisi VI PT Waskita Karya (Persero) Ruas Jalan Tol Kapal Betung Gunadi mengatakan pengerjaan Tol Kapal Betung ini menggunakan tiga metode sekaligus dalam mengatasi struktur tanah berawa. Ketiganya yakni vakum, pre loading, struktur.
"Tapi kami prioritaskan vakum dan pre loading, jika tidak bisa baru pakai struktur (tiang pancang). Ini terkait dengan biaya, sebagai gambaran untuk vakum sekitar Rp130 miliar per km, struktur bisa di atas Rp200 miliar per km. Jadi dipilih yang paling efisien," kata dia.
Saat ini proses vakum masih berjalan yang diperkirakan selesai pada Februari 2019, sehingga diharapkan bisa selesai total pada Juni 2019. Namun, pekerjaan masih terkendala pembebasan lahan karena sekitar 8 persen dari total lahan masih belum tuntas. Pemerintah saat ini sedang melakukan proses penyelesaiannya secara langsung dengan pemilik lahan yang diketahui milik warga dan perusahaan.
Berita Terkait
Menteri Rini luncurkan IndiHome Digital Learning di Timika Papua
Selasa, 8 Oktober 2019 17:43 Wib
Menteri BUMN tak persoalkan penambahan exit tol JTTS di OKI
Rabu, 28 Agustus 2019 10:48 Wib
Menteri BUMN targetkan tol Lampung-Palembang segera rampung
Rabu, 28 Agustus 2019 8:20 Wib
Menteri BUMN lantik 1.500 pegawai Perekrutan BUMN Bersama
Jumat, 23 Agustus 2019 9:56 Wib
Menteri Rini : Freeport akan miliki smelter berkapasitas empat juta ton
Minggu, 28 Juli 2019 16:53 Wib
Menteri BUMN: LinkAja hubungkan sistem Bank BUMN
Minggu, 30 Juni 2019 20:46 Wib
Menteri BUMN permudah pengiriman uang TKI lewat LinkAja
Minggu, 30 Juni 2019 20:31 Wib
Sembilan BUMN tandatangani MoU dengan perusahaan Laos
Rabu, 26 Juni 2019 0:46 Wib