Musi Rawas Utara (ANTARA News Sumsel) - Ketua Majelis Ulama Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Aflatun Muchtar memuji program Santri Tahfiz Quran yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara.
"Saya kira itu sebuah ide dan program yang sangat positif untuk membentuk dan membina generasi muda, sebagai calon pemimpin di masa mendatang," kata Aflatun Muchtar, saat berkunjung ke Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Rabu.
Menurut dia, dalam membangun suatu daerah memang dibutuhkan kader kepemimpinan dengan pondasi ilmu agama yang tangguh, sehingga terciptanya generasi-generasi islami yang taat beragama.
"Maka program pengiriman anak-anak ke pondok pesantren untuk menjadi santri Tahfiz Quran ini patut menjadi contoh bagi kabupaten kota yang lain, khususnya di Sumsel, karena ini sangat luar biasa," ujarnya.
Apalagi sekarang ini kata Aflatun, penyalahgunaan narkoba dan pergaulan bebas semakin merajalela, maka untuk melawan itu semua dibutuhkan generasi yang sudah dibekali dengan nilai-nilai religi yang kokoh dan kuat.
"Mungkin dari program ini tidak bisa panen langsung, hasilnya akan terlihat puluhan tahun yang akan datang, namun itu akan menjadi buah bibir sepanjang masa, akan terukir dalam tinta emas untuk dikenang dalam sejarah," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Muratara, Syarif Hidayat mengatakan di masa kepemimpinannya bersama Wakil Bupati Devi Suhartoni, dia mempunyai program unggulan di bidang keagamaan, yakni menciptakan generasi Tahfiz Quran.
"Kami sudah memberikan beasiswa kepada 360 anak untuk mengenyam pendidikan di pondok pesantren di Pulau Jawa dan Sumatera Barat, mereka akan menjadi hafiz Al-Qur'an," katanya.
Sebanyak 360 anak itu tersebar di lima pondok pesantren (ponpes), antara lain Ponpes Bustanuly Usysyqil Quran (BUQ) Demak sebanyak 12 santri, Ponpes Darussalam Jombang sebanyak 36 santri, Ponpes Darussalam Gontor Ponorogo sebanyak 16 santri, Ponpes Thawalib Padang Panjang Sumatera Barat sebanyak 15 santri, dan Ponpes Al Amin Madura sebanyak 281 santri.
Menurut Syarif, pembangunan Kabupaten Muratara tidak cukup dengan pembangunan fisik semata, melainkan harus diimbangi dengan pembangunan mental keagamaan anak sebagai generasi penerus bangsa.
"Kita harus membangun fisik dan mental, kalau kita hanya bangun jalan, beberapa tahun kemudian bisa hancur, tapi kalau kita bangun karekter akhlakul karimah ke dalam diri anak-anak, insya Allah sampai kapan pun tidak akan hancur," ujarnya.
Berita Terkait
Babinsa Kodim 0406/LL bantu siswa di Muratara menyeberangi sungai
Kamis, 25 April 2024 23:41 Wib
BPBD Muratara gencarkan pencarian korban perahu karam dan terbawa arus
Minggu, 21 April 2024 14:55 Wib
BPBD kirim bantuan air bersih untuk korban banjir bandang Muratara
Jumat, 19 April 2024 21:36 Wib
BPBD sebut banjir bandang Muratara mulai surut
Jumat, 19 April 2024 13:18 Wib
BPBD Sumsel tangani banjir di Muratara akibatkan 640 warga terdampak
Rabu, 17 April 2024 14:04 Wib
Kemenkumham Sumsel kawal UPT capai target kinerja triwulan I
Jumat, 1 Maret 2024 13:49 Wib
KPU Sumsel gelar PSU di dua TPS pada 22 Februari 2024
Selasa, 20 Februari 2024 7:26 Wib
RSUP M Hussein sebut ada miss komunikasi dengan pasien dari Muratara
Selasa, 13 Februari 2024 7:02 Wib