PBVSI persyaratkan pelatihan wasit maksimal 45 tahun

id pbvsi, voli, pelatih voli, pertandingan voli, syarat pelatih voli, kursus wasit

PBVSI persyaratkan pelatihan wasit maksimal 45 tahun

Ilustrasi pertandingan Voli (Antarasumsel.com/13/Arina Suwanto)

Makassar (Antarasumsle.com)- Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) memberikan persyaratan khusus bagi peserta yang ingin ambil bagian dalam kursus wasit indoor lisensi C se-Indonesia di Makassar, 25-30 April 2017 yakni berusia maksimal 45 tahun.

Sekretaris Umum PBVSI Sulsel, Hamka Sanusi di Makassar, Sabtu, mengatakan PB PBVSI sudah mengirimkan surat edaran dan undangan yang menjelaskan beberapa persyaratan bagi peserta yang ingin mengikuti ujian wasit tersebut.

"Syarat-syarat tersebut selain usia maksimal 45 tahun, juga ada beberapa yang lain seperti minimal pendidikan terakhir SLTA, sehat rohani dan jasmani, memiliki sertifikasi tingkat daerah serta mendapatkan rekomendasi dari Pengprov PBVSI masing-masing," ujarnya.

Selain persyaratan tersebut, adapula kewajiban bagi para peserta untuk menyiapkan uang pendaftaran sebesr Rp2,7 juta untuk sejumlah biaya diantaranya akomodasi, konsumsi, sertifikat, materi khusus,  t-shirt peserta, badge wasit nasional dan sebagainya.

Ia menjelaskan, para peserta akan mulai check-in pada 25 April. Dan selanjutnya melakukan check-out pada 30 April.

"Kami sebagai tuan rumah di Makassar tentu berharap agar seluruh peserta memperhatikan segala persyaratan yang telah ditetapkan agar pelaksanaan khursus wasit indoor dapat berjalan sukses dan lancar," katanya.

Sebelumnya, Pengprov PBVSI Sulsel lebih dulu melaksanakan kursus pelatih dan wasit daerah se-Sulselbar di Makassar, Sulawesi Selatan, 25-28 Maret 2017.

Kegiatan ini diikuti ratusan peserta yang berasal dari sejumlah perwakilan pengcab Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) se-Sulselbar serta beberapa kesatuan dan kampus.      
Untuk pelaksanaan kursus wasit dan pelatihan ini, menurut dia, memang diharapkan menjadi momentum kebangkitan cabang olahraga voli di Sulsel yang memang masih begitu sulit berprestasi khususnya di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Namun dengan kualitas pelatih dan wasit yang lebih baik maka tentu diharapkan bisa membuat pola pembinaan bola voli Sulsel dan Sulbar bisa seragam dengan pembinaan di daerah lain di Indonesia.

"Kita berharap kegiatan ini membuat pembinaan dan prestasi voli Sulselbar semakin meningkat. Dengan kualitas wasit dan pelatih yang lebih baik, maka tentu pembinaan atlet akan semakin maksimal," ujarnya.