New York (Antara/Xinhua) - Kurs dolar AS berakhir bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah sejumlah data ekonomi dari negara tersebut.
Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk semua konsumen perkotaan meningkat 0,6 persen pada Januari disesuaikan secara musiman, mengalahkan konsensus pasar 0,3 persen, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Rabu.
Selama 12 bulan terakhir, indeks semua item (barang) naik 2,5 persen sebelum penyesuaian musiman.
Departemen Perdagangan mengumumkan Rabu bahwa perkiraan awal penjualan ritel untuk Januari 2017 datang di 472,1 miliar dolar AS, meningkat 0,4 persen dari bulan sebelumnya dan di atas perkiraan pasar 0,1 persen.
Menyusul kenaikan 0,6 persen pada Desember, produksi industri AS turun 0,3 persen pada Januari, gagal memenuhi ekspektasi pasar, kata Federal Reserve, Rabu.
Greenback didorong oleh data positif keseluruhan di sesi pagi. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, menyentuh level tertinggi 101,76 sekitar tengah hari. Kemudian turun tipis menjadi menetap di 101,180 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0587 dolar dari 1,0574 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2445 dolar dari 1,2471 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7700 dolar dari 0,7651 dolar.
Dolar AS dibeli 114,27 yen Jepang, lebih tinggi dari 114,19 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 1,0069 franc Swiss dari 1,0070 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,3092 dolar Kanada dari 1,3065 dolar Kanada.
Berita Terkait
Kurs rupiah alami tekanan pasca pengumuman rapat The Fed
Rabu, 8 Mei 2024 12:00 Wib
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Menimbang opsi terbaik menjaga kestabilan rupiah
Kamis, 18 April 2024 11:18 Wib
Rupiah turun di tengah pasar tunggu rilis inflasi domestik
Senin, 1 April 2024 10:02 Wib
Kurs rupiah merosot setelah rilis notulensi FOMC AS
Kamis, 22 Februari 2024 10:58 Wib
Rupiah cenderung menguat sebab meningkatnyasentimen risk-on di China
Rabu, 24 Januari 2024 9:45 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi sentimen penurunan suku bunga AS
Senin, 22 Januari 2024 9:51 Wib