Palembang (Antarasumsel.com) - Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatera Selatan berupaya memperluas jejaring sosial untuk melakukan tindakan pencegahan peredaran gelap dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, zat adiktif, dan obat-obatan berbahaya di tengah masyarakat.
Untuk memperluas jejaring sosial itu, BNN Sumsel mengajak kelompok masyarakat, pegawai negeri dan swasta, buruh, pelajar, dan mahasiswa berpartisipasi dalam gerakan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumatera Selatan Brigjen Pol M Iswandi Hari, di Palembang, Senin.
Menurut dia, pencegahan dan pemberantasan narkoba memerlukan dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat, karena masalah tersebut sudah sangat parah dan memerlukan penanganan serius.
"Berdasarkan hasil operasi yang dilakukan selama ini, tidak ada lagi tempat yang aman dari penyalahgunaan dan sasaran peredaran gelap narkoba," ujarnya.
Hampir semua tempat dan lapisan masyarakat terkena narkoba, kondisi ini cukup memprihatinkan dan perlu mendapat perhatian bersama untuk mencegah timbulnya korban baru dan memberantas peredarannya hingga ke akar-akarnya, katanya.
Dia menjelaskan, beberapa tahun lalu, penyalahgunaan dan peredaran narkoba dapat diprediksi terjadi di lingkungan anak-anak muda dan berandalan, namun kini semua tempat bisa menjadi tempat pemakaian dan transaksi barang terlarang itu.
Kini, tidak ada lagi tempat yang aman dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Pihaknya terus berupaya memotivasi masyarakat untuk berperan serta melakukan gerakan P4GN.
Gerakan P4GN perlu mendpaat dukungan semua pihak dan lapisan masyarakat karena penyalahgunaan narkoba tidak hanya merugikan masalah fisik tetapi dapat merusak mental dan kejiwaan generasi muda penerus bangsa serta masyarakat secara luas.
Kemudian pencandu narkoba bisa mengalami gangguan kesehatan seperti depresi, gangguan pada sistem syaraf (neurologis), jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler), dan gangguan pada paru-paru (pulmoner), sering sakit kepala, pengecilan hati dan insomnia, bekerja lamban, hilang rasa percaya diri, pengkhayal, serta memiliki rasa curiga yang tinggi.
Melihat dampak negatif dari penyalahgunaan barang terlarang itu, melalui perluasan jaringan sosial gerakan P4GN dapat menurunkan jumlah korban baru dan memutus mata rantai jaringan peredaran gelap barang terlarang itu, ujar Iswandi.
Berita Terkait
Polisi: Selebgram Chandrika Chika dan rekan akan jalani rehabilitasi di Lido
Jumat, 26 April 2024 13:10 Wib
Polres OKU gelar tes urine anggota menggunakan sampel Saliva
Kamis, 25 April 2024 23:32 Wib
Dana desa ternyata bisa untuk pemberantasan narkoba
Selasa, 23 April 2024 12:43 Wib
Polisi OKI dalami kasus anggota polsek diduga pakai narkoba jenis sabu
Minggu, 21 April 2024 15:43 Wib
Polisi Sumsel "memblender" 7,75 kilogram sabu serta 183 butir ekstasi
Kamis, 18 April 2024 14:13 Wib
Polisi temukan sopir bus jurusan Medan-Jambi positif narkoba
Minggu, 7 April 2024 19:44 Wib
Bareskrim gerebek pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama
Jumat, 5 April 2024 15:04 Wib
Polisi bongkar pabrik rumahan narkoba "Happy Water"
Kamis, 4 April 2024 13:55 Wib