Palembang (ANTARA Sumsel) - Palang Merah Indonesia Kota Palembang
memiliki daftar pedonor yang siap dipanggil kapan saja atau "on call"
untuk memenuhi kebutuhan di saat kejadian luar biasa.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Palembang Anton Suwindro yang
dihubungi dari di Palembang, Senin mengatakan, sebagian besar pedonor on
call ini yakni mereka yang memiliki golongan darah AB Rh negatif karena
golongan darah ini hanya 0,01 persen dari total penduduk.
"Pemilik golongan darah AB, dianjurkan untuk mendonorkan darah saat
ada yang membutuhkan saja, jadi caranya ditelpon oleh PMI. Hal ini
untuk mencegah kemungkinan kadaluarsa darah (batas waktu hanya 35
hari)," kata Anton yang saat ini sedang berada di Solo.
Ia mengemukakan, selain golongan darah AB, juga terdapat daftar
pendonor golongan darah lain untuk menghadapi situasi tidak terduga
lainnya.
"Transfusi darah tidak bisa dengan golongan darah yang berbeda,
jadi misalnya membutuhkan golongan darah A maka tidak bisa diganti
dengan golongan B atau AB. Sehingga kemungkinan terjadinya kekosongan
stok darah untuk golongan darah tertentu itu mungkin saja terjadi," ujar
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang ini.
Menurutnya, kondisi ini pernah dialami PMI Kota Palembang ketika
sejumlah rumah sakit membutuhkan darah untuk golongan darah tertentu
dalam waktu yang bersamaan.
"Inilah yang sering disebut masyarakat stok darah kosong, padahal
sebenarnya bukan kosong semua tapi hanya untuk golongan darah tertentu
saja," kata dia.
Untuk meminimalisasi kejadian itu, PMI gencar mengajak masyarakat
untuk menjadi pedonor sukarela, terutama ke kalangan remaja berusia di
atas 17 tahun.
"Gerakan suka mendonorkan darah sejak remaja ini sedang digalakkan
PMI, salah satunya membuat gerai di salah satu mal Kota Palembang,
rencananya akan dibuka satu outlet lagi di pusat perbelanjaan modern,"
kata dia.
Kebutuhan darah di Kota Palembang mencapai 30.000 kantong per
tahun, dengan asumsi sebanyak 2 persen dari total penduduk yang
berjumlah sekira 1,5 juta jiwa.
Dari 30.000 kantong darah itu, sebanyak 50 persen disumbangkan dari
pedonor sukarela, atau Palemban hingga kini belum mencapai persentase
ideal yakni sebesar 80 persen.
Pada 2014, PMI Palembang berhasil mengumpulkan 44.000 kantong darah atau surplus dibadingkan daerah lain.
Kelebihan ini, menurut Anton suatu kewajaran karena Kota Palembang
juga menjaga kebutuhan daerah lain mengingat rumah sakit di Palembang
menjadi rujukan pasien di daerah. "Jadi tidak ada darah yang terbuang
percuma karena kadaluarsa," ujar dia.
Berita Terkait
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
KJRI Jeddah ingatkan pekerja migran Indonesia tidak asal teken dokumen
Senin, 29 April 2024 15:12 Wib
Pendonor menurun, PMI Palembang jemput bola
Kamis, 21 Maret 2024 11:40 Wib
Rupiah awal pekan melemah di tengah naiknya PMI manufaktur AS
Senin, 4 Maret 2024 10:02 Wib
Ganjar sebut seluruh perangkat negara harus hadir atasi masalah PMI
Minggu, 4 Februari 2024 22:31 Wib
SMBR gelar aksi donor darah Bulan K3 Nasional 2024
Rabu, 24 Januari 2024 14:06 Wib
Relawan peduli asap PMI OKU distribusikan ribuan masker
Minggu, 1 Oktober 2023 19:29 Wib
PMI OKU ditempa tak canggung tangani kedaruratan
Senin, 18 September 2023 11:44 Wib