REI tunggu janji Kementerian Perumahan terkait RST

id kementeraian perumahan, rei, janji, rst, rumah sedehana tapak, rumah, perumahan

REI tunggu  janji Kementerian Perumahan terkait RST

Ilustrasi - Komplek perumahan rakyat. (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

...Kemudahan perizinan RST untuk MBR memang sangat penting agar semakin menarik minat pengembang membangun rumah itu dan otomatis mempermudah masyarakat mendapatkan rumah...
Medan (ANTARA Sumsel) - Realestate Indonesia (REI) senang dan menunggu realisasi janji Kementerian Perumahan Rakyat yang akan mempermudah perizinan pembangunan rumah sejahtera tapak (RST) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
         
"Kemudahan perizinan RST untuk MBR memang sangat penting agar semakin menarik minat pengembang membangun rumah itu dan otomatis mempermudah masyarakat mendapatkan rumah tersebut," kata Wakil Sekjen DPP REI Tomi Wistan di Medan, Sabtu.
         
Dengan mudahnya perizinan, maka selain bisa mempercepat proses pembangunan juga menekan biaya perumahan itu.
         
Biaya pembangunan RST memang harus dibantu karena walau harga rumah itu sudah dinaikkan misalnya menjadi Rp105 juta dari Rp88 juta untuk di Sumut, tetapi untungnya sangat tipis dampak dari mahalnya harga lahan, material bangunan, upah kerja hingga biaya perizinan.
         
Biaya perizinan mahal bukan hanya dari jumlah yang harus dibayar tetapi juga waktu proses pengurusan hingga keluarnya izin cukup lama.
         
"Semoga janji Kemenpera itu keluar bersamaan dengan izin Kemenkeu (Kementerian Keuangan) menghapus PPN (pajak pertambahan nilai) 10 persen bagi RST itu,"katanya.
         
Kepala Bidang Pemasaran dan Pelayanan Konsumen Kemenpera, Ade Bertua. Saat di Bandung, Kamis lalu menuturkan  rancangan peraturan Menpera tentang kemudahan perizinan itu  akan disahkan sebelum pergantian pemerintahan.
         
Dia menyebutkan penyederhanaan izin dan jangka waktu perizinan  yang dipersingkat diharapkan membantu proses penyerdehanaan pembangunan RST.
         
Ade mengungkapkan penyederhanaan izin antara lain berupa kewajiban pembentukan kepengurusan perizinan satu pintu oleh pemerintah kota/ kabupaten.
         
Dalam peraturan itu juga diatur jangka waktu pemberian izin paling lama selama 14 hari.