Jakarta (ANTARA Sumsel) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi melemah sebesar 21 poin menjadi Rp12.200 dibanding sebelumnya di posisi Rp12.179 per dolar AS.
Kepala Riset Trust Securites, Reza Priyambada di Jakarta, Selasa mengatakan bahwa laju rupiah kembali tertekan setelah pelaku pasar lebih memilih mata uang "safe haven" seperti yen Jepang dan dolar AS merespon perlambatan kegiatan manufaktur di China.
"Laju kenaikan mata uang 'safe haven' terus terapresiasi dibandingkan mata uang lainnya," kata Reza.
Ia mengatakan adanya berita positif bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) mengindikasikan tidak akan memperlonggar kebijakan lebih lanjut dalam waktu dekat mendorong mata ang euro menguat, diharapkan kondisi itu membawa sentimen positif bagi rupiah.
Dari dalam negeri, Reza menambahkan, kondisi ekonomi Indonesia yang stabil dapat menahan koreksi mata uang rupiah lebih dalam.
Sementara itu,Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan pergerakan rupiah terhadap dolar AS pada pekan ini cukup stabil menyusul beberapa pelaku pasar masih mengapresiasi data ekonomi Indonesia seperti inflasi dan surplus neraca perdagangan.
"Inflasi masih terkendali, ekonomi domestik juga diperkirakan masih dapat terus tumbuh ke depannya," kata Ariston Tjendra,
Ia memproyeksikan mata uang rupiah pada pekan ini akan bergerak di kisaran Rp12.030--Rp12.270 per dolar AS.
Berita Terkait
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Rupiah melemah di tengah disinflasi stagnan di AS
Senin, 29 April 2024 9:39 Wib
Rafael nilai kemenangan dari Korsel U-23 sebagai kinerja tim
Jumat, 26 April 2024 10:31 Wib
Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS lebih rendah
Jumat, 26 April 2024 10:21 Wib
Rupiah bergerak stabil seiring pasarrespons positif kenaikan BI-Rate
Kamis, 25 April 2024 9:49 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi konflik di Timur Tengah
Senin, 22 April 2024 9:46 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib