Jusuf Kalla sesalkan kasus SKK Migas

id sesalkan, jk, jusuf kalla, skk migas, aksus, kpk

Jusuf Kalla sesalkan kasus SKK Migas

Jusuf Kalla (FOTO ANTARA)

...Siapa saja, berapapun gajinya, jika tidak dapat menahan diri maka korupsi bisa dilakukan menilik besarnya kewenangan dan kekuasaan yang dimilikinya...
Jakarta (ANTARA Sumsel)- Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyesalkan kasus yang menimpa Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini sehingga ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
        
"Siapa saja, berapapun gajinya, jika tidak dapat menahan diri maka korupsi bisa dilakukan menilik besarnya kewenangan dan kekuasaan yang dimilikinya. Penangkapan Rudi sangat kita sesalkan karena dia telah menunjukkan contoh yang tidak baik," kata tokoh yang akrab disapa JK saat menghadiri Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Ke-68 Kemerdekaan RI di Gedung DPR/MPR RI, Jumat.
        
Menurutnya, terdapat kecenderungan Rudi tidak dapat membatasi dirinya sehingga melakukan pelanggaran konstitusi berupa korupsi.
        
"Korupsi itu dilakukan jika kemauan pengabdian yang taat aturan tidak diterapkan. Selain itu, tidak ada pembatasan moral untuk berlaku negatif," kata dia.
        
Menurut JK, SKK Migas perannya tidak jauh beda dengan BP Migas lantaran pola kerjanya hampir sama. Sehingga jika nanti SKK Migas dibubarkan dan diganti dengan badan lainnya, maka akan sama saja kinerjanya jika orang-orangnya tidak bekerja secara maksimal dan amanah.
        
"Saya kira sistem kerja mereka harus diubah agar lebih baik lagi. Itu hanya ganti-ganti nama aja (BP Migas ke SKK Migas). Sejak dulu di Pertamina kemudian pindah ke BP Migas, kemudian sekarang SKK Migas, sama aja. Kalau kita lihat, korupsi itu hanya bisa dicegah oleh orangnya sendiri. Moral dan aturanlah yang dapat menghalangi individu melakukan korupsi," kata JK.
        
Ketua Umum Palang Merah Indonesia itu menolak anggapan bahwa kasus penangkapan Rudi terkait dengan isu Pemilu 2014.
        
"Janganlah kita berandai-andai bahwa kasus Rudi terkait pemilu. Korupsi itu terjadi kapan saja karena praktik itu tidak mengenal waktu meskipun menjelang pemungutan suara," katanya.