San Francisco (ANTARA/AFP) - Pimpinan Facebook, Mark Zuckerberg, bergabung dengan lebih dari 700 pekerja jejaring sosial terkemuka untuk melakukan pawai dalam Pride Parade gay San Francisco, yang menarik lebih dari satu juta orang.
Zuckerberg dan yang lainnya di kontingen Facebook menggunakan tinta dan stempel karet untuk label temporer ‘like’ yang ditempelkan di kulit orang-orang saat 250 parade resmi melakukan pawai ke San Francisco.
Lebih dari 1.500 foto dari parade tersebut ditampilkan di halaman Facebook Zuckerberg.
Ini merupakan tahun ketiga Facebook ikut serta dalam acara Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender Pride Parade di San Francisco.
Acara festival tersebut didukung energi tambahan dari putusan Mahkamah Agung AS yang membuka jalan agar pernikahan sesama jenis dilanjutkan di California pada Jumat.
Lebih dari 15 juta postingan, komentar dan ‘interaksi’ lainnya bersama dengan lebih dari 25 juta gambar menjadi bagian dari ‘percakapan penuh warna’ yang menjadi topik di Facebook setelah DOMA (Defense of Marriage Act) mengubah keputusan, menurut jejarng sosial tersebut.
Sekitar 70 persen anggota Facebook di Amerika Serikat terhubung dengan satu teman yang mengidentifikasinya sebagai gay, lesbian, atau biseksual di jejaring sosial, menurut Alex Walker dan Robert D'Onofrio dari Facebook.(dh/ml)
Berita Terkait
Aplikasi WhatsApp kini punya fitur transfer dari Android ke iPhone
Rabu, 15 Juni 2022 14:57 Wib
Kemarin sita perhatian mulai Zuckerberg rugi 29 miliar dolar hingga ekonomi Bali bangkit
Sabtu, 5 Februari 2022 8:45 Wib
Zuckerberg rugi 29 miliar dolar dalam sehari karena saham Meta jatuh
Jumat, 4 Februari 2022 8:58 Wib
Sehari Zuckerberg rugi 29 miliar dolar, Bezos untung 20 miliar dolar
Jumat, 4 Februari 2022 8:48 Wib
Facebook habiskan 23 juta dolar untuk keamanan CEO Mark Zuckerberg
Minggu, 11 April 2021 13:07 Wib
Gomez keluhkan ujaran kebencian di media sosial pada Zuckerberg
Minggu, 20 September 2020 17:02 Wib
Zuckerberg kehilangan 7 miliar dolar akibat boikot pengusaha Amerika terhadap Facebook
Minggu, 28 Juni 2020 12:36 Wib
Ilmuwan minta Facebook hapus unggahan Presiden Trump yang menghasut
Minggu, 7 Juni 2020 10:48 Wib