Enam delegasi mancanegara memeriahkan SIPA 2012

id Solo International Performing Art

Enam delegasi mancanegara memeriahkan SIPA 2012

salah satu aksi kesenian pada "Solo International Performing Art" (Foto Sopafestival.com)

Solo (ANTARA Sumsel) - Enam delegasi dari mancanegara bersama tuan rumah Indonesia memeriahkan "Solo International Performing Art" (SIPA) 2012 di Pamedan, Pura Mangkunegaran, 28--30 September 2012.

Ketua SIPA 2012 Irawati Kusumorasri melalui GKR. Timoer Rumbai yang terpilih menjadi maskot SIPA tahun ini, di Solo, Kamis, mengatakan, pergelaran SIPA tahun ini akan mengambil tema tentang lingkungan yakni "Save Our World, Better Future".  

Menurut GKR Timoer Rumbai, event bertaraf internasional yang dilenggarakan keempat kalinya di Solo tersebut akan dimeriahkan oleh para seniman muda dari tujuh negara yakni Inggris, Belanda, Jepang, Taiwan, Philipina, Brazil, dan tuan rumah Indonesia.

Sebuah seni pertunjukan yang berupa tari, musik, dan teater yang terangkum dalam SIPA akan ditunggu-tunggu oleh warga Solo, pada setiap tahunnya.

Menurut dia, seni pertunjukan tetap menjadi roh dari pegelaran SIPA, beragam keindahan seni budaya dan pendukungnya menyatu dalam sebuah semangat menyerukan tentang penyelamatan lingkungan.

Oleh karena itu, Solo yang merupakan kota budaya kali ini membawa semangat penyelamatan dunia untuk disuarakan melalui seni pertunjukan yang mendunia tersebut.

Menurut dia, "Save Our World, Better Future" merupakan sebuah tema yang menyuarakan tentang menjaga lingkungan, alam, bumi, dan selaga kehidupan di dalamnya.  

"Berangkat dari tema 'Go Green' inilah muncul ikon SIPA 2012 yakni Dewi Gaia yang dalam metologi Yunani dikenal sebagai Dewi Bumi atai Ibu Alam yang menciptakan banyak kehidupan di Bumi," katanya.

Tujuh delegasi SIPA 2012, antara lain kelompok teater Gui-Zhi dari Taiwan, Batus Copooera (Brasil), Eisa Dance (Okinawa Jepang), Hohgakubu Club (Japang), Helliosphere (Inggris), Kraayenhof Tango Ensemble (Belanda), dan Lutgardo Luza Labad (Philipina).

Selain itu, tuan rumah pada pegelasan SIPA 2012 itu, akan menampilkan antara lain seniman Sudjiwo Tedjo (Jakarta), Mugi Dance (Solo), Paguyuban Sebi warisan Budaya (Bangka Balitung), Teater Tetas (Jakarta), Duta Seni Krakatau Steel (Banten),  Suvarnabhumi (Yogyakarta), dan Independen Expression (Solo).

Menurut delegasi asal Taiwan, Tsai Chza Chon, bahwa Gui-Zhi teater merupakan sebuah grup seniman muda yang menggunakan gerakan dan ekspresi fisik untuk membawakan keunikan warisan budaya negara Taiwan.

Gui-Zhi teater tersebut, kata dia, berdasarkan pada I-Ian atau kota pedesaan yang terletak di kawasan pesisir timur Taiwan yang dikenal sebagai rumah opera orang Taiwan.

"Saya sangat senang bisa tampil di SIPA di Kota Solo. Warganya sangat ramah-ramah dan wisata kuliner sangat murah dibanding kota lainnya," kata Tsai Chza Chon.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surakarta Widdi Srihanto, mengatakan, event internasional SIPA di Kota Solo merupakan agenda rutin yang diselenggarakan setiap tahun.

Menurut dia, event SIPA 2012 dengan tema penyelamatan dunia tersebut dengan tujuan melalui seni budaya dapat menyuarakan tentang pelestarian lingkungan.

Selain itu, pertunjukan SIPA merupakan salah satu kegiatan yang mendukung ikon Solo sebagai kota seni budaya dan pariwisata.

Bahkan, pertunjukan seni budaya yang mendunia tersebut dapat juga dinikmati semua lapisan masyarakat di Solo baik yang mampu maupun tidak mampu. Karena, penitia telah menyedikan sekitar 4.500 tempat duduk dengan gratis.
(ANT-B018/R007)