Kawasan ramah lingkungan kembali diterapkan di Jakabaring

id bbg, jakabaring, eco green

Palembang, (ANTARA News) - Kawasan ramah lingkungan (eco green) di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, yang sebelumnya sempat luput dari pengawasan ketat aparat pengamanan  dan kemasukan kendaraan berbahan bakar minyak, kembali diterapkan pada hari kedua pelaksanaan SEA Games XXVI, Minggu.

Sejumlah kendaraan berbahan bakar minyak (premium dan solar), tidak lagi dibiarkan terparkir atau lalu-lalang di areal komplek itu, seperti yang sempat terjadi Sabtu (12/11). Walaupun masih tampak beberapa kendaraan yang tidak menggunakan bahan bakar gas (BBG) diizinkan petugas masuk ke arena SEA Games itu.

Sejak Minggu pagi, pengamanan ketat diberlakukan, untuk mensortir kendaraan yang masuk areal komplek dan telah dilakukan pada berbagai pintu masuk.

Hanya kendaraan BBG yang diizinkan untuk masuk, seperti shuttlebus dan angkutan kota BBG yang dimanfaatkan untuk transportasi pengunjung.

Moda transportasi lain, seperti becak, mobil golf, dan sepeda, tetap beroperasi seperti biasa untuk melayani pengunjung dan panitia pelaksana, serta atlet maupun ofisial.

Kondisi itu membuat situasi di dalam komplek terlihat lengang dan tidak dipadati kendaraan yang diparkirkan.

Sebagian besar pengunjung memilih berjalan kaki atau menaiki becak, karena jumlah angkutan kota berbahan gas yang ada masih tetap terbatas jumlahnya.

Penanggung jawab aset Pemprov Sumatera Selatan di Jakabaring, Rusli Nawi mengatakan, penerapan ketentuan "eco green" kembali diterapkan, karena sejak awal Komplek Olahraga Jakabaring ditetapkan sebagai area bebas polusi bahan bakar minyak (BBM).

"Jebolnya `eco green` kemarin lebih karena kurang informasi yang diperoleh masyarakat dan panitia pelaksana," ujar dia.

Dia menerangkan, sebagian besar pengunjung tidak paham pengertian dari "eco green" itu.

"Para panitia juga bingung mobil seperti apa yang diizinkan, karena melihat angkutan kota bisa masuk. Padahal kendaraan bermotor yang bisa masuk itu telah menggunakan bahan bakar gas," ujar dia lagi.

Penyebab lainnya, akibat kendor penjagaan di beberapa pintu masuk melalui jalan alternatif, dan penggunaan kendaraan berstiker panitia pelaksana yang dibiarkan lewat padahal berbahan bakar minyak.

"Kali ini semua pintu masuk sudah dijaga oleh personel kepolisian, bahkan pagi tadi Kapolda Sumsel sendiri yang melakukan uji coba," ujar dia.

Menurut dia, seluruh panitia pelaksana SEA Games di Sumsel telah sepakat menjadikan Komplek Olahraga Jakabaring ( Jakabaring Sport City) sebagai kawasan ramah lingkungan.

"Semua sudah sepakat bahwa Komplek Olahraga Jakabaring ini sebagai kawasan `eco green`, sehingga tidak ada yang terkecuali, hanya kendaraan berbahan bakar gas yang boleh masuk," ujar dia.

Hingga Minggu sore, pelaksanaan "eco green" tetap berlangsung, dan para pengunjung diharuskan memarkir kendaraannya di beberapa area di luar komplek yang disediakan panitia.(ANT/Dol)