Palembang butuh puluhan kolam retensi atasi banjir

id kolam, retensi, serapan air, ujan deras, banjir, wali kota palembang, permukiman penduduk, Sekda

Palembang butuh puluhan kolam retensi atasi banjir

dokumentasi- Kolam retensi di Jl. Demang Lebar Daun Palembang atau tepatnya Simpang Polda sedang deronovasi. (Antarasumsel.com/17/M Fikri/I016)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Pemerintah Kota Palembang membutuhkan puluhan kolam retensi lagi untuk mengatasi banjir ketika turun hujan lebat lebih dari satu jam.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, secara bertahap terus diupayakan penambah kolam retensi yang bisa mengatasi banjir atau genangan air hujan di sekitar kawasan permukiman penduduk, kata Sekda Palembang Harobin Mustafa di Palembang, Selasa.

Menurut dia, kolam retensi yang berfungsi sebagai resapan dan pengendali luapan air hujan di daerah rawan terjadi genangan/banjir akan ditambah hingga jumlah ideal 62 kolam.

"Hingga sekarang telah dibangun lebih dari 30 kolam retensi yang tersebar di sejumlah kecamatan rawan banjir," ujarnya.

Untuk mengatasi masalah banjir ketika hujan deras turun, sambil menunggu pembangunan kolam retensi hingga sesuai dengan jumlah ideal tersebut, Wali Kota Harnojoyo menggalakkan program gotong royong setiap akhir pekan.

Program gotong royong tersebut membersihkan saluran air dan normalisasi anak Sungai Musi yang ada di kawasan permukiman penduduk, berdasarkan evaluasi selama musim hujan beberapa bulan lalu cukup efektif mengatasi masalah banjir, katanya.

Dia menjelaskan, untuk mengatasi masalah banjir di kota ini, tidak bisa dibebankan sepenuhnya kepada Pemkot Palembang yang memiliki keterbatasan anggaran biaya dan personel.

Berdasarkan kondisi tersebut, partisipasi masyarakat memiliki peran yang sangat besar dalam mengatasi masalah banjir dan lingkungan secara umum.

Masyarakat diharapkan menjaga kebersihan lingkungan secara bersama-sama dan penuh kesadaran sendiri tanpa didorong atau dipaksa pihak manapun, katanya.

Dengan terciptanya lingkungan yang bersih, akan terdapat daerah resapan air yang berfungsi secara maksimal dan saluran air bisa mengalir dengan lancar sehingga tidak terjadi genangan yamg dapat merendam kawasan permukiman, jalan protokol, dan tempat lainnya, kata sekda.