Presiden Jokowi: proyek infrastruktur Sumsel dipercepat

id jokowi, presiden jokowi

Presiden Jokowi: proyek infrastruktur Sumsel dipercepat

Joko Widodo (ANTARA /Yudhi Mahatma)

Jakarta (Antarasumsel.com) - Presiden RI Joko Widodo meminta proyek strategis, khususnya infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dipercepat untuk mendukung kelancaraan pelaksanaan Asian Games 2018.

Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas bertopik Evaluasi Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional dan Program Prioritas di Provinsi Sumatera Selatan di Kantor Presiden RI, Jakarta, Selasa.

"Saya minta agar konsentrasi pembangunan infrastruktur transportasi, memperlancar konektivitas antar wilayah di Provinsi Sumatera Selatan maupun antardaerah di Provinsi Sumsel mulai dari tol ke jalur kereta api maupun LRT karena ini dibutuhkan untuk menopang pergerakan ekonomi di Sumsel," katanya.

Hal itu kata Presiden juga diperlukan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan Asian Games 2018.

Presiden meminta agar dilakukan percepatan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api, kemungkinan pula pembangunan Tanjung Carat.

"Saya yakin pengembangan kawasan ekonomi akan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru sekaligus penggerak pertumbuhan ekonomi di Sumsel yang pada tahun 2016 bisa tumbuh 5,03 persen sedikit di atas rata-rata nasional," katanya.

Kawasan ekonomi khusus, kata Presiden, dikembangkan agar bisa menampung minat investasi sektor industri pengolahan mulai dari nikel sampai crude refinery maupun pengembangan investasi di industri otomotif, elektronik, manufaktur, dan lain-lain.

Di sisi lain, Jokowi menekankan pentingnya penguatan produktivitas sektor pertanian dan peningkatan nilai tukar petani walaupun industri pengolahan memiliki kontribusi yang makin besar dalam perekonomian di Sumsel.

"Akan tetapi, penguatan produktivitas sektor pertanian dan peningkatan nilai tukar petani juga harus mendapatkan perhatian dari pemerintah," katanya.

Data yang dimilikinya sampai saat ini nilai tukar petani (NTP) di Sumsel selalu berada di bawah indeks 100 dan berkecenderungan menurun yang artinya kenaikan harga produk pertanian yang diterima oleh petani lebih rendah daripada kenaikan harga barang yang dikonsumsi petani.

"Ini artinya kita harus bekerja keras untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Sumsel," katanya.