Menristekdikti: "Rubber airbag" nasional siap bersaing

id Muhammad Nasir, Menristekdikti, rubber airbag,

Menristekdikti: "Rubber airbag" nasional siap bersaing

Mohammad Nasir (ANTARA FOTO/Yusran Uccang/Ag/17)

Gresik (Antarasumsel.com) - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir menilai "rubber airbag" buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan PT Mitra Prima Sentosa tidak kalah dengan buatan impor dan siap bersaing di pasaran.

"Produk dalam negeri yang tengah kami uji tidak kalah dengan barang impor sehingga dalam waktu dekat akan mulai kami pasarkan," kata dia saat uji coba "rubber airbag" di PT Indonesia Marine Shipyard (IMS) Gresik, Senin.

Dia mengatakan "rubber airbag" merupakan produk yang digunakan industri perkapalan untuk membantu proses menaikkan dan menurunkan kapal di galangan, baik dalam pembangunan kapal baru maupun reparasi kapal bekas.

Nasir mengemukakan pembuatan "rubber airbag" dengan menggandeng perusahaan lokal tersebut adalah bagian dari upaya kami untuk memberdayakan produk dalam negeri dan mengurangi impor.

"Sebelumnya 'rubber airbag' yang digunakan perusahaan dan galangan kapal di Indonesia adalah impor," ucapnya.

Nasir menjelaskan bahwa komposisi "rubber airbag" cukup mendukung program nasional. Sebab, sebagian besar bahan baku yang digunakan adalah produk asli dalam negeri dan hanya sebagian kecil yang masih diimpor.

"Bahan bakunya dari karet. Jadi 90 persen bahan 'rubber airbag' ini bisa diproduksi dalam negeri, dan hanya 10 persen yang masih diimpor. Karena 10 persen sisa bahan adalah cairan zat kimia yang belum bisa diproduksi dalam negeri," kata Nasir.

Dia optimistis "rubber airbag" produksi dalam negeri akan banyak diminati perusahaan maupun pihak galangan kapal di Indonesia. Hal itu dikarenakan harga beli produksi dalam negeri akan lebih murah 20 persen ketimbang impor.

"Dengan negara kelautan dan banyaknya kapal yang beroperasi akan membuat 'rubber airbag' dibutuhkan. Ini juga dalam rangka menunjang program tol laut yang tengah diusung pemerintah sehingga kami berkeinginan turut menyukseskan," ujarnya.

Sementara itu Kepala BPPT Unggul Priyanto mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya meningkatkan nilai tambah pemanfaatan karet alam.

"Indonesia merupakan salah satu produsen terbesar karet alam. Dengan teknologi, kami akan berupaya agar pemanfaatan karet alam ini meningkat, seperti produk 'rubber airbag' ini," kata Unggul.

Direktur Pusat Teknologi Material (PTM BPPT) Asep Riswoko menyampaikan bahwa produk "rubber airbag" yang dipamerkan BPPT kali ini semuanya sudah siap diproduksi.  
"Model 'rubber airbag' sejak 2014 kita kembangkan dan 2016 ini akan masuk tahap komersialisasi. Mulai diproduksi oleh mitra kita dan rencana launching tahun ini. Akan segera diproduksi massal," kata Asep.

Ke depan, lanjutnya, pihaknya akan mengembangkan model "rubber airbag" untuk industri dirgantara, yakni untuk evakuasi pesawat.