Pekanbaru (Antarasumsel.com) - Komando rayon militer 10/Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, mewaspadai bencana kebakaran hutan dan lahan menyusul mulai terpantaunya titik-titik api selama sepekan terakhir.
"Potensi karhutla saat ini cukup tinggi. Terutama di wilayah Kunto Darussalam ini yang berkontur gambut," kata Komandan Rayon Militer 10/Kunto Darussalam Kapten Czi Sudarmaji di Pekanbaru, Selasa.
Sudarmaji menuturkan langkah pertama menyikapi bahaya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah setempat adalah dengan meningkatkan patroli dan sosialisasi.
Patroli dimaksudkan untuk mempersempit ruang gerak pelaku pembakar lahan. Sementara sosialisasi diharapkan dapat mengedukasi masyarakat akan bahaya dan ancama membakar lahan.
Selanjutnya memeriksa sarana dan prasarana peralatan pemadam kebakaran baik yang dimiliki TNI maupun masyarakat peduli api (MPA).
"Kami juga mulai memeriksa keberadaan sekat kanal dan embung-embung yang telah dibangun sebelumnya," tuturnya.
Sementara itu, koordinasi dengan Polri juga terus ditingkatkan sebagai mitra bersama dalam proses penanggulangan dan penegakan hukum.
BMKG mulai mendeteksi munculnya titik-titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan dan lahan di Riau dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data BMKG, titik panas menyebar di Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur menjelaskan dalam beberapa hari terakhir sejumlah daerah memang mengalami kekeringan hingga potensi kebakaran cukup tinggi.
Untuk itu, BPBD Riau tetap mewaspadai mulai munculnya titik-titik panas itu dengan meningkatkan koordinasi antar wilayah.
Selain itu, pemerintah Provinsi Riau telah mengambil kebijakan untuk segera melakukan patroli terpadu guna mencegah adanya kebakaran. Upaya itu didukung langsung TNI, Polri, dan instansi terkait.
Pada 2016 lalu, kebakaran hutan dan lahan menghanguskan ribuan hektare lahan di Provinsi Riau. Akan tetapi, kebakaran tersebut tidak menyebabkan terjadinya kabut asap seperti yang terjadi tahun-tahun sebelumnya.
Berita Terkait
Balai Karantina Sumsel turunkan tim mitigasi penyebaran penyakit SE pada kerbau
Sabtu, 27 April 2024 6:51 Wib
Ilmuwan sebut rotasi Bumi melambat, hari jadi lebih panjang
Jumat, 26 April 2024 14:55 Wib
Dinas Pertanian OKU sebut stok pupuk mencukupi kebutuhan petani
Kamis, 25 April 2024 23:31 Wib
Sejumlah provinsi berpotensi diguyur hujan sedang-lebat pada Kamis
Kamis, 25 April 2024 9:03 Wib
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Tanam sawit di lahan cagar alam, tiga pria ini ditetapkan jadi tersangka
Minggu, 21 April 2024 5:29 Wib