Sumatera Selatan berpotensi jadi lahan akuakultur

id budidaya, budidaya ikan air tawar

Sumatera Selatan berpotensi jadi lahan akuakultur

Budidaya ikan air tawar (Foto: antarasumsel.com/16/Parni)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Provinsi Sumatera Selatan memiliki potensi dijadikan lahan akuakultur yang dapat meningkatkan jumlah produksi budidaya ikan air tawar lokal, kata Kukuh Nirmala, dosen perikanan Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat.

Pada Seminar Nasional Lahan Sub-Optimal 2016 yang diselenggarakan Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Kamis, Kukuh Nirmala menjelaskan bahwa potensi tersebut perlu diwujudkan mengingat mahalnya harga aneka jenis ikan air tawar dihasilkan di daerah tersebut.

Menurut dia, akuakultur sendiri merupakan teknologi produksi ikan potensial berbasis karakteristik lingkungan lahan sub-optimal (lahan kosong belum berfungsi).

Ia melanjutkan, ada dua jenis lahan sub-optimal yang bisa diaplikasikan sebagai lahan akuakultur, yakni lahan sulfat masam dan lahan gambut.

Lahan sulfat masam memiliki kandungan besi serta PH asam yang cukup, sehingga bermanfaat menjaga lingkungan perairan sangat baik untuk ikan air tawar.

Sedangkan lahan gambut memiliki karakteristik air berwarna merah dapat meningkatkan kecerahan warna ikan, dimana semakin cerah warna ikan tersebut maka lebih mahal pula nilai jualnya.

"Untuk menemukan lahan sulfat masam bisa menggunakan pohon pisang sebagai indikator dan daerahnya lebih bagus berada agak dekat ke laut, sementara lahan gambut tentu terdapat luas di daratan Provinsi Sumatera Selatan," katanya.

Ia menambahkan, kedua lahan sub-optimal tersebut bila benar-beanr dioptimalkan, maka Sumatera Selatan akan memiliki kekayaan hasil ikan yang melimpah, karena didukung oleh jumlah jenis ikan lokal atau ikan air tawar cukup banyak, sehingga industri perikanan di daerah itu akan mengalami kemajuan.