Wabup: tindak pelaku menakuti pengguna Jalinsum

id kriminal, jalan lintas sumatera, kabupaten musirawas utara, wakil bupati muratara, devi suhartoni

Wabup: tindak pelaku menakuti pengguna Jalinsum

Ilustrasi (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Musirawas Utara (ANTARA Sumsel) - Wakil Bupati Musirawas Utara H Devi Suhartoni mengaku prihatin masih maraknya tindak kriminal di wilayah itu, sehingga masih menakutkan para pengguna jalan lintas Sumatera setempat, terutama menjelang dan usai lebaran Idul Fitri 1437 H.

"Paling mencoreng nama Kabupaten Musirawas Utara ke tingkat internasional, setelah kejadian perampokan terhadap warga asing Backpacer Irina (65) pekan lalu," kata Devi Suhartoni kepada wartawan, Senin.

Ia mengatakan warga asal Rusia itu tengah melakukan perjalanan keliling dunia menggunakan sepeda dari arah Kabupaten Surulangun, Provinsi Jambi menuju Kota Lubuklinggau, setiba di Kecamatan Rupit sialnya dirampok beberapa oknum penjahat.

Wanita tua itu melintas di jalan Lintas-Sumatera setempat tanpa teman tiba-tiba dekat SPBU Rupit dibuntuti dua orang tak dikenal dan merampas segala barang berharga bawaannya, untung saja sepedanya tak diambil penjahat itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, korban yang tengah melakukan perjalanan dari arah Kabupaten Musirawas Utara, Provinsi Sumsel menggunakan sepeda, dengan membawa sejumlah peralatan serta kebutuhan Backpacer.

Tiba-tiba ada dua orang yang tengah mengintainya disisi kiri jalan dan mendadak melakukan penyetopan terhadap korban, kedua pelaku mengeluarkan senjata tajam dan merampas sejumlah barang berharga milik korban, setelah melancarkan aksi kedua pelaku langsung melarikan diri dan meninggalkan korban disisi jalan.

Korban yang kebingungan langsung berusaha menyelamatkan diri dan mengayuh sepeda dengan kencang sambil menangis, tak lama kemudian melitas seorang pegawai Pariwisata Musirawas Utara dan mencurigai bule itu menangis sambil tergesa-gesa.

Seorang Pegawai Dinas Pariwisata Eva berusaha menyetop korban dan menanyakan langsung permasalahan yang dihadapi, awalnya korban merasa ragu, namun tiba-tiba menangis sambil meminta pertolongan kepada pegawai itu dengan logat bahasa asing.

Setelah ditanya korban mengaku ingin keliling Dunia dari negara Cina, Singapore, Malaysia, masuk ke Batam lewat Muratara dan hendak menuju ke Bali, usai ditodong korban langsung diantar ke Polsek Muara Rupit setempat.

Barang-barang berharga milik korban yang dirampas oleh penjahat itu antara lain tas pinggang, kamera, dokumen paspor, kartu kredit, uang Rp 900 ribu dan sejumlah uang dolar, serta buku catatan perjalanan, ujarnya.

Pegawai pariwisata itu berusaha semaksimal mungkin memberikan pertolongan terhadap korban yang tidak lancar berbahasa Internasional, langsung menghubungi Kadubes Rusia di Jakarta dan menjelaskan semua permasalahan yang dialami korban, ujarnya.

Kapolres Musirawas AKBP Herwansyah Saidi melalui Kasat Intel AKP Edi Irinasa membenarkan adanya kasus penodongan terhadap warga negara asing tersebut diwilayah Musirawas Utara, pihaknya akan berupaya untuk menangkap pelaku.

Ia mengatakan tindakan kriminal itu tak boleh terjadi, apa lagi saat jalan Lintas-Sumatera padat dilalui kendaraan pemudik, namun saat itu luput ari pemantauan petugas yang jumlahnya sangat terbatas.

"Kita akan tingkatkan keamanan di poros Jalan Lintas-Sumatera itu, agar pengguna jalan tidak merasa takut selama menjelang dan usai lebaran, kepada masyarakat setempat diimbau untuk sama-sama menjaga keamanan di wilayah itu," tuturnya.

Sementara Camat Rupit Fuad membenarkan bahwa tingkat kriminal di wilayah itu masih tinggi akibat bertambahnya jumlah pengangguran yang di putuskan hubungan kerja oleh perusahaan besar setempat akhir-akhir ini.

Ia mengajak masyarakat untuk membantu menjaga keamanan para pemudik karena kalau mengandalkan tenaga Polri dan TNI yang jumlahnya terbatas, tindak kriminal di wilayah itu sulit untuk berkurang.

"Jangan hanya pos keamanan yang aktif, tapi masyarakat membantu tugas patroli di jalan Lintas-sumatera setempat terlebih tingkat kriminal di wilayah itu cendrung meningkat, dan menakutkan para pengguna jalan lintas di wilayah itu," katanya.

Jangan hanya meminta kepada aparat dan tim terpadu untuk menjaga keamanan di wilayah itu, tapi semuanya terlibat disana baik itu tokoh pemuda,masyarakat,agama maupun tokoh adat," pintanya.