Jakarta (ANTARA Sumsel) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyarankan kepada Maskapai Lion Air untuk memperbaiki layanannya terkait dua kejadian di hari yang sama.
Kejadian dimaksud, yaitu keterlambatan penerbangan akibat pemogokan pilot dan kelalaian prosedur dalam menurunkan penumpang internasional dari Singapura ke terminal domestik Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
"Sebagaimana kita ketahui, Lion pemegang 'market share' (pangsa pasar) terbesar untuk penumpang domestik. Namun, bicara kepuasan publik, sepertinya jauh. Kita lihat banyak keluhan di media sosial terhadap layanan mereka," kata Wakil Ketua Umum DPP Kadin Carmelita, di Jakarta, Senin.
Pernyataan tersebut menyusil langkah Lion Air yang keberatan akan sanksi yang dijatuhkan dan justru melaporkan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Suprasetyo ke Badan Reserse Kriminal Polri 16 Mei lalu.
"Jadi alangkah baiknya kalau 'effoty'-nya (usahanya) diarahkan untuk perbaiki layanan," katanya.
Carmelita mendukung langkah tegas Kementerian Perhubungan dalam menindaklanjuti kasus tersebut.
"Selama ini banyak pihak meminta pemerintah untuk tegas menegakkan regulasi. Karena itu, keputusan Dirjen Perhubungan Udara menjatuhkan sanksi merupakan hal tepat," ucapnya.
Menurut dia, kelalaian Lion Air menurunkan penumpang internasional di terminal domestik bukanlah pelanggaran sepele, sebab kejadian tersebut membuat penumpang internasional lolos begitu saja dari pemeriksaan imigrasi dan pemeriksaan lainnya yang diperlukan.
"Kita kalau masuk negara lain itu susah, kewaspadaan tinggi, sampai buka sepatu dan bongkar barang-barang. Bahkan ada beberapa orang yang harus diwawancara dulu. Kita juga seperti itu terhadap warga negara lain, apalagi ancaman terorisme makin nyata. Nah, ini penumpang internasional lolos dengan mudahnya dan kejadiannya tidak dilaporkan ke Otoritas. Ini berbahaya," papar Carmelita.
Sebagaimana diketahui, pihak Lion tidak segera melaporkan kejadian tersebut kepada Otoritas Bandara. Mereka baru melaporkan kala informasi tersebut sudah menyebar di media sosial.
Carmelita melanjutkan, pascasejumlah teror di Eropa, Kemenhub meningkatkan status kewaspadaan bandara.
"Ini malah dibobol, ironi sekali," tukasnya.
Berita Terkait
Tak punya laut, Purwakarta tetap penghasil ikan terbesar
Minggu, 5 Mei 2024 0:30 Wib
Dinas Perikanan OKU minta warga jaga ekosistem ikan di Sungai Ogan
Jumat, 3 Mei 2024 11:04 Wib
PDAM OKU dan Palembang kerja sama kemitraan tingkatkan layanan pelanggan
Kamis, 2 Mei 2024 18:50 Wib
Ratusan anak OKU peroleh makanan tambahan berbahan ikan
Rabu, 1 Mei 2024 17:02 Wib
Polda Sumsel bantu pembuatan sumur bor di dua daerah
Senin, 29 April 2024 16:32 Wib
Pemkab OKU sebar 200 ribu ekor bibit ikan air tawar
Minggu, 28 April 2024 19:03 Wib
BMKG: Sistem informasi hidro-meteorologi RI layak jadi percontohan
Rabu, 24 April 2024 8:12 Wib
Wings Air: Dugaan pesawat hilang kontak di Pulau Flores tidak benar
Senin, 22 April 2024 14:45 Wib