Tenaga ahli Afrika Selatan diterjunkan padamkan kebakaran hutan

id kebakaran hutan, kebakaran lahan, bnpb, oki

Tenaga ahli Afrika Selatan diterjunkan padamkan kebakaran hutan

Seorang tenaga ahli Working On Fire asal Afrika Selatan berjalan sambil memanggul alat yang disebut ''paku bumi'' saat akan memadamkan lahan gambut yang terbakar di daerah Sungai Macan, Tulung Selapan, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. (Foto Antaras

...Tenaga ahli ini sudah bekerja sekitar empat hari, dan terbukti mampu menurunkan titik api cukup drastis dari semula terpantau masih seratus lebih tapi Senin (9/11), sudah tersisa hanya 45 hotspot...
Palembang (ANTARASumsel) -  Tenaga ahli pemadaman api asal Afrika Selatan diterjunkan di kawasan pusat kebakaran hutan dan lahan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Direktur Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana J Tambunan di Palembang, Selasa, mengatakan, 50 orang tenaga ahli ini merupakan bantuan Asia Pulp And Paper Sinar Mas untuk mempercepat upaya pemadaman di kawasan tersebut yang selama ini menjadi pusat kebakaran di Sumsel.

"Tenaga ahli ini sudah bekerja sekitar empat hari, dan terbukti mampu menurunkan titik api cukup drastis dari semula terpantau masih seratus lebih tapi Senin (9/11), sudah tersisa hanya 45 hotspot," kata Tambunan yang dijumpai sebelum berangkat ke OKI.

Ia mengatakan, upaya yang dilakukan tim manajemen dan regu pemadam kebakaran dari Working on Fire Afsel ini sangat efektif dan patut dicontoh Indonesia untuk masa mendatang.

Tim ini mula-mula membidik lahan gambut sedang terbakar dan lahan gambut panas (sudah terbakar ada bara api di dalamnya) yang berkedalaman di atas tiga meter untuk dibuat lubang berkedalaman tinggi menggunakan bor.

Lalu, setelah dibor dimasukkan cairan kimia (racun api) untuk mematikan api di bawah tanah sehingga sekaligus menghilangkan bara. Sementara dari udara dibantu pesawat sewa water bombing asal Rusia Be-200.

Wakil Ketua Satgas Darat Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan Letkol Wahyu menambahkan terdapat perbedaan mencolok antara upaya yang dilakukan selama ini dengan cara tim ahli ini.

"Sebelumnya, pemadaman dilakukan dengan cara menggunakan alat berat saja untuk membuat sekat basah yakni tanah diayak kemudian dilumuri lumpur. Sehingga bara api yang ada didalam tanah tidak bisa terpadamkan dengan sempurna, karena alat berat hanya mengayak tanah lebih kurang satu meter," kata Letkol Wahyu.

Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan, tenaga ahli asal Afsel ini didatangkan sebagai bentuk dukungan kalangan swasta terhadap pemerintah, setelah sebelumnya juga membantu menyewakan dua pesawat asal Rusia Be-200 berkapasitas 12.000 liter air sekali angkut sejak 21 Oktober 2015.

"WoF ini merupakan perusahaan profesional dengan mengelola 7.500 tenaga ahli pemadam kebakaran dan 1.000 unit armada udara pemadaman kebakaran yang sudah berpengalaman mengatasi kebakaran dalam cuaca ekstrim di Afrika. Sinar Mas sendiri berharap, ini akan berdampak signifikan," kata Suhendra.

Sementara ini dalam rapat koordinasi di BNPB Sumsel dinyatakan bahwa berdasarkan data dari Citra Satelit diketahui bahwa titik hotspot di Sumsel bertambah dari 45 menjadi 105 akibat munculnya titik api baru di kawasan mineral (bukan lahan gambut) yang disinyalir karena ulah warga untuk membuka lahan.

"Pemantauan langsung dan sosialisasi sedang digencarkan oleh tim TNI yang ada di lapangan saat ini terutama di kawasan Pedamaran, Cengal dan Sungai Menang," kata Letkol Wahyu, Wakil Ketua Satgas Darat Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan.