Polres Lubuklinggau imbau pengendara nyalakan lampu kendaraan

id polres, polisi, polres lubuklinggau, kabut asap, kendaraan, kebakaran lahan, kebakaran hutan

Polres Lubuklinggau imbau pengendara nyalakan lampu kendaraan

Ilustrasi (Foto Antarasumsel.com/Feny Selly)

....Jarak pandang pada pagi hari di wilayah itu berkisar antara 25-50 meter karena kabut asap terlalu tebal....
Lubuklinggau, (ANTARA Sumsel) - Polres Lubuklinggau, Sumatera Selatan mengimbau para pengendara baik roda empat maupun roda dua untuk menyalakan lampu kendaraannya pada siang hari terkait kabut asap tebal yang saat ini melanda daerah itu.

Imbauan itu dilakukan karena jarak pandang pada pagi hari di wilayah itu berkisar antara 25-50 meter karena kabut asap terlalu tebal, kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Ari Wahyu Widodo melalui Kasat Lantas AKP Novalina Tarihoran, Rabu.

Ia mengatakan kabut asap di Kota Lubuklinggau saat ini makin tebal, meskipun kadang kala menghilang dan bila kembali jarak pandang sangat dekat.

Bila lampu kendaraan dinyalakan akan mengurangi kecelakaan lalu lintas, sebab kadang kala banyak warga membandel tak mau menyalakan lampu kendaraan pada siang hari.

Padahal lampu kendaraan khususnya sepeda motor wajib dinyalakan karena sudah diatur dalam Undang-Undang lalu lintas sejak beberapa tahun silam.

Selain itu pengendara juga disarankan menutup kaca helmnya saat kabut asap tebal dan menggunakan masker yang dibagikan pemerintah daerah secara gratis melalui dinas kesehatan setempat.

Jarak pandang sangat gelap terjadi pada Sabtu dan Minggu lalu sehingga pengendara kesulitan mengenali kendaraan yang berlawanan arah.

Pandangan mata di sekitar jalan Yos Sudarso setempat menjadi gelap, cuaca yang pekat menambah sumpek para pengendara, untuk menghindari kecelakaan bertabrakan para pengedara diminta ekstra hati-hati dan menghidupkan lampu utama.

Meskipun hingga saat ini tingkat kecelakaan masih minim dan belum ada korban jiwa, tapi tetap diwaspadai dengan tingkat kehati-hatian yang tinggi, ujarnya.

Salah seorang warga Kota Lubuklinggau Sumardi mengeluhkan matanya terasa perih dan jika bernapas agak sesak semuanya berbau asap. 

"Kami mengharapkan pemerintah daerah segera mengantisipasi masalah kabut asap yang melanda di sejumlah daerah itu, dengan memprioritaskan sarana kesehatan masyarakat," ujarnya.

Kabut asap tebal melanda wilayah Sumatera termasuk Sumatera Selatan sejak beberapa bulan terakhir ini akibat kebakaran hutan dan lahan belum tertangani, meski pemerintah pusat dan daerah terus bekerja keras dengan menurunkan TNI, Polri, dan bantuan asing menggunakan pesawat/helikopter untuk memadamkan api.