Sekayu (ANTARA Sumsel) - Terjadinya insiden tongkang pengangkut batu bara yang menabrak fender atau besi pelindung jembatan di Desa Bruge Kecamatan Sanga Desa dinilai telah mebahayakan kondisi jembatan itu, sehingga pihak perushaan harus bertanggung jawab.
Asisten II Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sulaiman Zakaria di Sekayu, Sabtu mengungkapkan, telah menerima sejumlah laporan dari aparatur pemerintah desa dan kecamatan tentang kondisi tersebut.
Menyikapi permasalahan tongkang menabrak fender jembatan di Desa Bruge dan Jembatan di Desa Karang Ringin Kecamatan Lawang Wetan, pihaknya melakukan pemanggilan terhadap perusahaan batu bara yang memiliki tongkang tersebut.
"Kami menuntut PT Bintang Kartika Segara (BKS) dan Bara Sentosa Lestari (BSL) untuk bertanggungjawab atas kerusakan yang dikarenakan insiden tertabraknya fender Jembatan Bruge dan Jembatan Karang Ringin oleh tongkang pengangkut batu bara milik dua perusahaan itu," katanya.
Ia mengungkapkan, telah meminta perusahaan tersebut untuk berkoordinasi dengan dinas terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, serta sejumlah Lemabaga Swadaya Masyarakat (LSM).
"Secepatnya kepada pihak perusahaan selaku pemilik tongkang batu bara berkoordinasi dengan PU Bina Marga untuk mulai mencari solusi perbaikan kedua jembatan itu," tegasnya.
Sementara, hal serupa juga disampaikan sejumlah perwakilan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mendesak kepada pihak perusahaan untuk segera memperbaiki kerusakan kedua jembatan tersebut.
"Kami tidak mau mendengar pernyataan-pernyataan dan janji lagi, kami menantikan tindakan nyata kapan perbaikan itu dilaksanakan," kata salah seorang perwakilan LSM yang hadir pada rapat sehari sebelumnya.
Sementara, Muhamad Amin selaku pemilik batu bara perwakilan PT Bara Sentosa Lestari yang diangkut tongkang milik PT BKS berjanji akan mendesak PT BKS untuk duduk bersama guna membahas solusi perbaikan kedua jembatan tersebut.
"Kami segera berkoordinasi dan mendesak pihak PT BKS untuk segera duduk bersama membahas penyelesaian dan solusi perbaikan jembatan tersebut," ujarnya.
Berita Terkait
Lintasi OKU, angkutan batu bara pelanggar batas waktu operasional ditindak
Sabtu, 23 Maret 2024 0:05 Wib
Presiden Jokowi: Harga pangan di Kalimantan sama dengan di Jawa
Kamis, 21 Maret 2024 14:07 Wib
Jejak teknologi Belanda di tambang Ombilin
Minggu, 17 Maret 2024 11:15 Wib
Angkutan KA batu bara PTBA kembali normal
Kamis, 14 Maret 2024 4:18 Wib
KAI Palembang: Layanan kereta batu bara sudah kembali normal
Sabtu, 9 Maret 2024 20:22 Wib
Bukit Asam cetak laba bersih Rp6,1 triliun selama 2023
Jumat, 8 Maret 2024 14:56 Wib
PTBA gelar kegiatan cepat tepat pelajar di Museum Batu Bara
Selasa, 13 Februari 2024 14:09 Wib
Polisi periksa 7 saksi perusakan kantor gubernur
Senin, 5 Februari 2024 17:00 Wib