BPJS: Penyebaran dokter belum merata

id bpjs, penyebaran dokter, pelayanan kesehatan

BPJS: Penyebaran dokter belum merata

Warga Kota Palembang dan sekitarnya antusias mendaftarkan diri menjadi peserta BPJS Kesehatan. (Foto Antarasumsel.com/14/Yudi Abdullah)

...Seharusnya jika ada dokter di puskesmas, peserta sudah bisa tertangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama...
Palembang (ANTARA Sumsel) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyatakan penyebaran dokter di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Sumatera Selatan belum merata sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya penumpukan pasien di rumah sakit.

Kepala Divisi Regional III Sumatera Bagian Selatan BPJS Kesehatan Handaryo di Palembang, Selasa, mengatakan bahwa lantaran dokter tidak tersedia di puskesmas, membuat peserta BPJS harus dirujuk ke rumah sakit untuk beberapa kasus penyakit yang relatif ringan.

"Seharusnya jika ada dokter di puskesmas, peserta sudah bisa tertangani di fasilitas kesehatan tingkat pertama ini," kata Handaryo ketika ditanya penyebab penumpukan pasien di rumah sakit.

Ia mengemukakan bahwa BPJS Kesehatan telah mengungkapkan permasalahan itu ke pemerintah provinsi agar penyebaran dokter, mulai dari kabupaten hingga desa, menjadi perhatian utama.

Kondisi saat ini, menurut dia, rumah sakit kewalahan dalam menanggani pasien BPJS karena terjadi lonjakan sejak enam bulan terakhir.

"Kehadiran dokter ini sangat dibutuhkan karena berdasarkan peraturan menteri, hanya mereka yang diperkenankan menyatakan seorang pasien boleh dirujuk atau tidak. Jadi, puskesmas tidak serta-merta langsung merujuk," katanya.

Hal itu, kata dia, terkait dengan regulasi BPJS yang telah disahkan Kementerian Kesehatan mengenai 145 penyakit yang tidak boleh dirujuk ke rumah sakit.

"Jika ada dokternya, identifikasi terhadap 145 penyakit itu akan valid. Bila tidak masuk, tentunya tidak akan dirujuk sehingga permasalahan yang sering terjadi terkait dengan penolakan rumah sakit akan berkurang," kata dia.

Regulasi BPJS mengharuskan peserta melalui fasilitas kesehatan tahap pertama, yakni puskesmas dan dokter keluarga, sebelum dirujuk ke rumah sakit.

"Permasalahan masih timbul karena pola pikir di tengah masyarakat yang merasa harus disembuhkan dengan dokter spesialis, BPJS menyadari bahwa peserta harus diedukasi," katanya.