Dinkes OKU lakukan fogging serentak cegah penyebaran DBD

id Fogging massal, pengasapan nyamuk, demam berdarah dengue, Dinas Kesehatan OKU

Dinkes OKU lakukan fogging serentak cegah penyebaran DBD

Dinas Kesehatan Kabupaten OKU melakukan fogging massal untuk mencegah penyebaran DBD, Selasa. ANTARA/Edo Purmana

Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan melakukan fogging atau pengasapan massal untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang saat ini tergolong tinggi.

Kepala Dinas Kesehatan OKU, Dedi Wijaya, di Baturaja, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan fogging massal yang dilakukan merupakan bentuk keseriusan Pemkab OKU dalam menangani kasus DBD.

"Fogging massal ini nantinya akan kami lakukan menyeluruh di OKU. Untuk tahap awal dilakukan di tempat pelayanan publik dan sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Baturaja Timur," katanya.

Dia mengatakan, dalam pengasapan massal tersebut pihaknya menyiapkan sebanyak enam alat fogging dengan menerjunkan petugas dari UPTD puskesmas di seluruh Kecamatan Baturaja Timur.

Dedi menjelaskan, fogging merupakan tindakan preventif untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dari gigitan nyamuk aedes aegypti.

Kegiatan fogging dilakukan untuk membunuh nyamuk dewasa yang dapat menyebarkan penyakit demam berdarah kepada masyarakat, terutama anak-anak.

Selain itu, untuk menekan angka penyebaran DBD pihaknya juga telah menugaskan seluruh petugas puskesmas di OKU untuk segera membagikan cairan abate secara gratis kepada warga di wilayah masing-masing guna membunuh jentik nyamuk.

Kemudian tak kalah pentingnya, masyarakat diingatkan kembali untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) serta menerapkan pola 3M plus yaitu mengubur, menguras dan menutup tempat penampungan air agar nyamuk aedes aegypti tidak berkembang biak.

"Untuk plusnya masyarakat diimbau tidur menggunakan kelambu atau obat nyamuk guna mencegah gigitan nyamuk aedes aegypti pembawa penyakit DBD," ujarnya.

Sementara berdasarkan data dari Dinas Kesehatan OKU, kasus DBD di wilayah itu pada periode Januari 2024 tercatat sudah sebanyak 50 kasus, bahkan satu orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

"Hal inilah yang mendorong kami untuk segera mengambil tindakan pencegahan meluasnya kasus DBD melalui fogging massal," tegasnya.