Ankara (ANTARA) - Para dokter yang bekerja di Gaza yang terkepung pada Senin (4/12) melaporkan penyebaran yang cepat dari beberapa penyakit menular di wilayah itu akibat kepadatan penduduk yang disebabkan oleh warga sipil yang mengungsi akibat serangan Israel.
Dokter-dokter yang bekerja di Rumah Sakit Nasser di kota Khan Younis, Gaza selatan mengatakan kepada situs media Inggris The Independent bahwa kurangnya vaksin penting bagi bayi baru lahir mempercepat penyebaran penyakit di rumah sakit.
Selain penyakit menular, mereka harus berjibaku menangani korban luka dan tewas akibat serangan intensif Israel.
Dokter Asem Mohammed mengatakan kepadatan yang berlebihan menciptakan kondisi yang mempermudah penyebaran penyakit menular, dan kurangnya peralatan medis serta terbatasnya akses terhadap air bersih semakin memperburuk situasi.
Dia mengatakan sekitar rumah sakit dipenuhi dengan "penyakit menular seperti infeksi jamur, infeksi kulit, pneumonia, dan masalah epidemiologi."
Berita Terkait
Liga Arab desak DK PBB adopsi resolusi gencatan senjata di Gaza
Kamis, 25 April 2024 14:56 Wib
Mesir, PBB: Israel harus akhiri pelanggaran terhadap warga sipil Gaza
Senin, 22 April 2024 15:32 Wib
Sekitar 562 warga Palestina menderita hemofilia
Kamis, 18 April 2024 13:08 Wib
Erdogan sebut Israel lampaui Hitler karena tewaskan 14.000 anak di Gaza
Rabu, 17 April 2024 19:46 Wib
Indonesia berhasil salurkan bantuan di Gaza Palestina melalui udara
Rabu, 10 April 2024 20:35 Wib
Lebih dari 600 ribu anak di Rafah kelaparan di tengah serangan pasukan Israel
Minggu, 7 April 2024 19:48 Wib
Perundingan gencatan senjata Gaza akan dilanjutkan di Kairo
Minggu, 7 April 2024 9:03 Wib
Inggris panggil dubes Israel menyusul tewasnya pekerja bantuan di Gaza
Rabu, 3 April 2024 10:37 Wib