Sekjen Ikatan Sepeda Asia puji Lubuklinggau

id sepeda gunung, kejuaraan sepeda gunung

Sekjen Ikatan Sepeda Asia puji Lubuklinggau

Jalur olahraga sepeda gunung (Foto Antarasumsel.com/14/E Permana)

Lubuklinggau (ANTARA Sumsel) - Sekjen Ikatan Sepeda Asia, Choi Boo Wong memuji kawasan Bukit Sulap, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, menjadi lokasi pertandingan sepeda gunung Asia (Asian Mountain Bike Championship-AMBC) karena masih alami dan cukup menantang.

Kota Lubuklinggau merupakan Kota kedua (second city) setelah pertandingan di Bali beberapa tahun silam, baru kali ini kejuaraan tingkat Asia dilaksanakan di Indonesia, kata Choi Boo Wong di Lubuklinggau, Minggu.

Ia mengatakan, pada pertarungan pertama wilayah itu diguyur hujan dan membuat jalan track licin, hal itu tidak masalah karena sebuah tantangan tambahan bagi para peserta.

"Saya kagum melihat para atlet Indonesia mungil-mungil masih muda dan memiliki tenaga yang luar biasa," ujarnya.

Dengan postur tubuh kecil dan langsing mungkin itu penyebabnya ia lincah, namun tenaga mereka sangat kuat dan luar biasa dibandingkan atlet negara lainnya.

Ia berharap pada kegiatan berikutnya Kota Lubuklinggau kembali terpilih menjadi tuan rumah kejuaraan AMBC karena lokasinya cukup menantang yang didukung cuaca dan kultur tanah di Indonesia, khususnya Lubuklinggau yang tropis sangat memadai dibandingkan dengan negara lain, ujarnya.

Ketua Umum Pengurus Besar ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia), Edmount Simorangkir mengatakan, Kota Lubuklinggau sangat cocok menjadi lokasi Kejuaraan tingkat Asia pertama kali di Indonesia.

Dengan kegiatan tersebut secara tidak langsung Lubuklinggau telah mengangkat nama Indonesia di mata dunia, padahal banyak negara ingin menjadi tuan rumah tetapi Kota Lubuklinggau yang terpilih.

Berdasarkan catatan Indonesia setiap even-evan besar hanya mendapat wildcard karena tidak pernah ikut dalam kejuaraan internasional, kesempatan inilah dapat dibuktikan bahwa Indonesia mampu, ujarnya.

Dalam pertandingan Mountain Bike Championship (AMBC) ada dua jenis perlombaan yakni Cross Country (XC) dan Downhill (DH).

Ia menjelaskan, untuk Cross Country dirancang bagi medan yang tidak terlalu ekstrem yang digunakan sepeda mempunyai suspense depan atau tanpa suspense sama sekali.

Sedangkan kejuaraan Downhill untuk medan yang sangat ekstrim menggunakan sepeda gunung yang mempunyai suspense ganda, untuk meredam benturan yang kerap terjadi ketika menuruni lereng dan dapat menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi.

Sepeda itu dirancang agar dapar melaju cepat, aman, dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung dan jenis sepeda ini tidak mengutamakan kenyamanan dalam mengayuh, karena hanya dipakai untuk menuruni lereng bukit atau gunung saja.

Sementara pelatih tim Thailan, Cris Allison menggatakan, kehadiran mereka dengan kekuatan penuh untuk mengikuti kelas Downhill dan Cross Country.

"Kami optimistis bisa mendapat juara pada even AMBC 2014 karena sejak jauh hari segalanya sudah dipersiapkan," ucapnya.

Ia menilai trek downhill Bukit Sulap sangat ekstrim, sehingga memberikan arahan dan tips khusus kepada anak didiknya agar mendapat juara dalam pertandingan tersebut, tambahnya.