Sumsel potensial kawasan peserta baru Jamsostek

id jamsostek, peserta jamsostek

Sumsel potensial kawasan peserta baru Jamsostek

PT.Jamsostek (Antarasumsel.com/Grafis/Aw)

Palembang (ANTARA Sumsel) - Sumatera Selatan potensial menjadi kawasan peserta baru PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja,  karena memiliki kegiatan ekonomi relatif tinggi dibandingkan provinsi lain di Sumatera bagian Selatan.

"Sumsel merupakan penyangga utama karena proses perekrutan tenaga kerja relatif tinggi berkat perekonomian yang ditopang kegiatan penambangan batu bara dan perkebunan sawit," kata Kepala PT Jamsostek Wilayah Sumbagsel Iwan Kusnawan di Palembang, Rabu.

Ia mengemukakan, sejumlah perusahaan batu bara terdata melakukan ekspansi usaha sehingga secara garis lurus juga menambah jumlah tenaga kerja.

"Jamsostek aktif mendekati para pengusaha untuk menjalankan kewajibannya terhadap pekerja dengan cara menjemput bola. Sehingga terdapat peningkatan signifikan jumlah peserta dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.

Menurutnya, penambahan peserta itu juga berkat dukungan dari pemerintah daerah serta kesadaran dari pengusaha sendiri.

"Untuk perusahaan-perusahaan besar sudah tidak ada masalah, namun untuk bagi usaha-usaha mikro (informal) terkadang masih belum terjamah karena kurangnya akses ke Jamsostek atau kepedulian dari pengusaha kecil itu sendiri," katanya.

Padahal, dia melanjutkan, perusahaanya telah memiliki program bagi tenaga kerja informal itu.

"Bisa mendaftar sendiri untuk menjadi peserta Jamsostek secara perseorangan, atau melalui suatu organisasi seperti perkumpulan pedagang bakso, tukang ojek, dan lainnya bagi tenaga kerja informal," katanya.

Total peserta aktif di wilayah Sumbagsel (Sumsel, Lampung, Jambi, Bengkulu, dan Pangkal Pinang) per Juni 2013 telah mencapai 442.000 orang, sementara perusahaan mencapai 3.600 peserta.

Sedangkan target pada 2013 yakni terjadi penambahan hingga 2.000 perusahaan.

"Target sementara telah tercapai 52 persen, dan harus digenjot lagi menjelang peralihan Jamsostek menjadi badan hukum publik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Bidang Tenaga Kerja per 1 Januari 2014," katanya.