OKU Timur terima sertifikat bebas frambusia

id Berita OKU Timur, penyakitFrambusia, Kementerian Kesehatan

OKU Timur terima sertifikat bebas frambusia

Pemkab OKU Timur mendapat sertifikat Bebas Frambusia, Rabu. (ANTARA/Edo Purmana/24)

Martapura (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu dari 99 kabupaten/kota di Indonesia yang dinyatakan bebas frambusia oleh Kementerian Kesehatan RI.

Bupati OKU Timur Lanosin Hamzah di Martapura, Rabu, mengatakan bebasnya daerah berjuluk Bumi Sebiduk Sehaluan dari penyakit ini ditandai dengan penyerahan sertifikat dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Hari Neglected Tropical Diseases (NTD) Sedunia tahun 2024.

Dia mengatakan sertifikat ini diberikan karena Kabupaten OKU dinilai berhasil dalam menekan jumlah penyakit frambusia secara permanen, sehingga tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat.

Bahkan, kata dia, sejak tiga tahun terakhir tidak ditemukan adanya kasus frambusia yang menyerang masyarakat di Kabupaten OKU Timur. Bupati menjelaskan frambusia adalah suatu infeksi bakteri jangka panjang (kronis) yang paling sering mengenai kulit, tulang, dan sendi.

"Penyakit menular ini berkaitan dengan kesehatan masyarakat serta pola hidup di lingkungan masing-masing. Maka dari itu, kita semua harus tetap menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan saat ini sejumlah daerah di Tanah Air masih terdapat beberapa penyakit frambusia yang menjamur di beberapa daerah.

"Ketika masih muncul penyakit ini, negara kita tandanya masih lemah dalam persoalan penyakit menular," katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah menargetkan pada tahun 2027, Indonesia harus menjadi negara di regional Asia Tenggara yang bebas penyakit frambusia.

Dalam mencapai target tersebut tentunya harus ada kolaborasi dan sinergi dari seluruh pihak, baik pemerintah daerah, TNI/Polri, serta masyarakat yang harus berperan aktif dalam mensosialisasikan dan melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit ini.

"Kami memberikan sertifikat ini sebagai bentuk apresiasi kepada daerah yang telah bebas frambusia agar kabupaten/kota lain bisa termotivasi dalam upaya pencegahannya," ujar dia.