Rupiah melemah seiring yield obligasi AS meningkat

id Yield Obligasi,Rupiah,Dolar,Dolar AS,Bank Sentral,berita sumsel, berita palembang

Rupiah melemah seiring yield obligasi AS meningkat

Ilustrasi petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc/pri.)

Kenaikan harga minyak mentah turut dapat memberikan tekanan risiko kenaikan inflasi yang menjadi alasan Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan.

“(Yeild obligasi AS) bisa jadi (akan terus naik), sampai ada rilis data ekonomi AS yang tidak memberikan dukungan kenaikan inflasi di AS,” ungkap Ariston.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi melemah 0,21 persen atau 32 poin menjadi Rp15.435 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.403 per dolar AS.

Dolar berada pada level tertinggi dalam 10 bulan terhadap sejumlah mata uang utama lainnya di awal sesi Asia pada Selasa pagi, didukung oleh imbal hasil (yield) obligasi AS yang mencapai puncaknya dalam 16 tahun, sementara yen semakin masuk ke zona bahaya intervensi.

Kombinasi dari data ekonomi yang tangguh, retorika Federal Reserve yang hawkish, dan defisit anggaran yang dibiayai dengan pinjaman membuat imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun naik lebih dari 45 basis poin pada September menjadi 4,5 persen untuk pertama kalinya sejak tahun 2007.