Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah berpotensi lanjut melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menimbang yield obligasi pemerintah AS yang terus meningkat.
Dia memprediksi rupiah melemah ke kisaran Rp15.450 per dolar AS dengan potensi support Rp15.360 per dolar AS.
“Yield tenor 10 dan 30 tahun malah mencetak level tinggi baru tahun ini pagi ini di kisaran 4,56 persen dan 4,68 persen,” ujar dia ketika dihubungi Antara, di Jakarta, Selasa.
Index dolar AS disebut juga mengalami kenaikan ke level 105 dari sebelumnya bergerak di kisaran 105.
Menurut dia, pelaku pasar masih mengantisipasi kemungkinan kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini pascasinyal hawkish yang diberikan Bank Sentral AS saat rapat terakhir pada pekan lalu.
Berita Terkait
Analis rekomendasikan saham pilihan perdagangan Selasa
Selasa, 19 November 2024 9:58 Wib
Analis rekomendasikan saham pilihan perdagangan Kamis
Kamis, 31 Oktober 2024 8:33 Wib
Analis rekomendasikan saham pilihan perdagangan Kamis
Kamis, 15 Agustus 2024 9:21 Wib
Rupiah merosot dipengaruhi kenaikan imbal hasil obligasi AS
Rabu, 3 April 2024 10:51 Wib
Rupiah menguat dipengaruhi penurunan yield obligasi AS
Kamis, 28 Desember 2023 12:19 Wib
Harga emas naik seiring pelemahan dolar dan imbal hasil obligasi AS
Rabu, 29 November 2023 9:47 Wib
Emas naik didorong pelemahan dolar dan jatuhnya imbal hasil obligasi
Jumat, 17 November 2023 10:42 Wib
Investasi properti bisa jamin atlet di masa pensiun
Sabtu, 28 Oktober 2023 18:20 Wib